Jakarta, Gatra.com – Pemerintah RI menargetkan pada 2030 produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) mencapai 600 ribu unit untuk roda empat atau lebih, sedangkan untuk roda dua sebesar 2,45 juta unit.

Hal ini disampaikan Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian dalam webinar PLN ICE 2021 bertajuk Electrifying Lifestyle pada Senin (12/04).

Target produksi KBLBB itu diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 2 juta ton untuk kendaraan roda empat atau lebih, dan sebesar 1 juta ton untuk roda dua.

Namun demikian, hingga kini baru ada 3 perusahaan industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih, dengan kapasitas sebesar 1680 unit per tahun. Adapun untuk sepeda motor listrik sudah ada 21 perusahaan dengan kapasitas 1,04 juta unit per tahun.

Taufiek menyebut, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Saat ini ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Indonesia. Nilai investasinya mencapai Rp. 71,35 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun

"Industri ini menyerap tenaga kerja langsung sekira 38 ribu orang. Sementara itu, lebih dari 1,5 juta orang bergantung hidupnya dalam mata rantai industri ini, tambahnya. Oleh sebab itu, transisi menuju KBLBB dilakukan secara bertahap.

Dia menambahkan bahwa usaha pengurangan emisi karbon penting untuk kesinambungan lingkungan. Pemerintah ingin ikut serta mencapai netral karbon 2070. Kolaborasi kementerian, lembaga, BUMN, pemda, dan masyarakat menjadi penting dalam upaya membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik nasional.