Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita berharap, Hannover Messe 2021 (HM 2021) bisa membuka pandangan dunia terhadap potensi besar Industri Indonesia. Khususnya, dalam menjalin kemitraan menuju industri 4.0.
Diketahui, Indonesia merupakan partner country pada Hannover Messe 2021: Digital Edition. Bahkan, satu-satunya negara ASEAN yang berkesempatan menjadi country partner sepanjang sejarah pameran terkonolgi terbesar di dunia ini.
Menurutnya, HM 2021: Digital Edition menjadi kesempatan Indonesia untuk mengampanyekan peta jalan Making Indonesia 4.0. Berdasarkan peta jalan itu, Indonesia menargetkan menjadi salah satu dari sepuluh negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.
Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, telah dipilih lima sektor prioritas. Industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia, serta industri tekstil dan pakaian. Secara kumulatif kelima sektor ini menyumbang 70% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) manufaktur, 65% ekspor manufaktur, dan 60% tenaga kerja manufaktur.
Di ajang pameran teknologi terbesar di dunia ini, Indonesia mengirimkan 156 perwakilan dari enam tema atau kategori tampilan. Sehingga, ini merupakan kesempatan terbaik bagi Indonesia untuk melakukan benchmark teknologi terbaru.
"Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung memberikan peluang demand yang tinggi bagi industri alat kesehatan dan farmasi, sehingga jumlah sektor prioritas menjadi tujuh," kata Agus dalam pidatonya di rangkaian HM 2021: Digital Edition secara virtual Senin (12/4).
Kemenperin menjalankan beberapa program untuk mengakselerasi penerapan industri 4.0 di Indonesia. Antara lain dengan menyusun Indeks Kesiapan Industri 4.0 Indonesia (INDI 4.0).
INDI 4.0 merupakan assessment mandiri untuk mengukur kesiapan penerapan industri 4.0 yang dilakukan oleh perusahaan. Penilaian tingkat kesiapan industri dilihat dari lima pilar, yakni operasi pabrik, teknologi, produk dan layanan, orang dan budaya, organisasi dan manajemen.
"Seperti yang digambarkan oleh tagline Connect to Accelerate, sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan akan mempercepat implementasi transformasi digital," jelasnya.
Selain itu, tambah Agus, Indonesia merupakan tujuan investasi yang menguntungkan. Lantaran, Indonesia memiliki 128 kawasan industri di seluruh wilayah yang sudah beroperasi pada tahun 2021.
"Kami menyambut baik investasi global untuk industri teknologi tinggi di kawasan industri pintar," ucapnya.