Banyumas, Gatra.com – Puluhan seniman dari 26 sanggar tari menari bersama pada peringatan Hari Tari Sedunia di kompleks Pendapa Yudhanegara atau Duplikat Si Panji, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (11/4). Selain peringatan itu, mereka juga unjuk kemampuan saat memeriahkan peluncuran pariwisata "Banjoemas Kota Lama".
Sejak pagi hingga petang, para seniman se-eks karesidenan Banyumas (Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, dan Cilacap) itu tampil bergiliran. Pada puncaknya, mereka ngibing atau menari bersama-sama.
Ketua Panitia Peringatan Hari Tari Sedunia, Hari Mulyono, mengatakan, momentum peringatan Hari Tari Sedunia ini menjadi titik awal untuk pengembangan destinasi wisata Kota Lama Banyumas. Oleh karena itu, pihaknya mengemas event budaya ini sebagai suguhan bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
"Ke depan, nanti kan wisata budaya, religi, dan sejarah. Kita juga sudah mulai mengembangkan ke desa-desa sebagai pendukung. Tapi ring satunya tetap di Kota Lama," kata Ketua Lembaga Penggerak Pariwisata Banjoemas Kota Lama (Lempengparimas) ini.
Dia mengatakan, kekuatan wisata Kota Lama didukung oleh masyarakat yang diintegrasikan dengan alam, yakni keberadaan Sungai Serayu yang juga sangat mendukung pengembangan wisata.
Seniman lengger lanang, Rianto, mengaku sengaja pulang kampung untuk memeriahkan acara tersebut. Koreografer tari yang bermukim di Jepang ini merasa rindu untuk pentas di Tanah Air.
"Sejak pandemi, sangat sulit untuk menggelar pementasan. Jadi semuanya harus direkam, lalu disiarkan online," ujarnya.
Rianto menggagas Rumah Lengger di kompleks Banyumas ini. Sanggar sekaligus museum seni itu menjadi ruang mempelajari seni tari, musik dan tradisi Banyumas bagi semua kalangan, termasuk wisatawan.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengatakan, Pemkab Banyumas menggagas kawasan Kota Lama Banyumas sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya. Oleh karena itu, event semacam ini menjadi bentuk dukungan untuk konsep tersebut.
Menurut dia, titik awal wisata sejarah dan budaya di Kota Lama ini sudah digagas sekira 10 tahun lalu. Namun, pada tahun 2020, masyarakat bersama Pemkab Banyumas berupaya mewujudkan gagasan tersebut.
"Di sini kaya dengan peninggalan sejarah, dan ada juga atraksi budayanya. Salah satunya yang dikenal ya tari lengger itu. Potensi ini dikemas menjadi atraksi wisata yang menarik," katanya.