Kendal, Gatra.com- Kegiatan Safari Ziarah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam (IKA PMII) Kendal ke sejumlah makam leluhur mendapatkan dukungan dari Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun.
Menurut Makmun, safari ziarah ke sejumlah makam leluhur merupakan upaya melestarikan budaya masyarakat Kendal yang sudah menjadi tradisi turun temurun.
Kata Makmun, tradisi ziarah memiliki nilai kearifan lokal dan karenanya perlu dilestarikan. "Tradisi ziarah ini sangat potensial untuk dijadikan ikon Wisata Religi. Ini juga sejalan dengan tagline bupati untuk jadikan Kendal sebagai pusat industri dan pariwisata. Jadi upaya ini sinkron dengan visi misi bupati," kata Makmun saat berziarah di makam Wali Gembyang Kendal, Sabtu (10/4).
Lebih lanjut Makmun menegaskan, dukungan yang diberikan dalam kegiatan tersebut, disatu sisi untuk nguri-nguri tradisi para leluhur, di lain sisi lain jika potensi itu dikembangkan dapat mendatangkan manfaat ekonomis bagi masyarakat. Dan sekaligus untuk mengimbangi dampak negatif dari industrialisasi.
"Identitas Kendal sebagai masyarakat santri perlu diperkuat dan didukung dengan kebijakan strategis dari Pemerintah Daerah," terang Makmun, yang juga Ketua IKA PMII Kendal.
Sementara itu, Khusnul Huda selaku ketua panitia menerangkan, dalam kegiatan Safari Ziarah pihaknya mengunjungi sejumlah makam leluhur di Kendal. Diantaranya makam Kyai Gembyang di Kecamatan Kendal, kyai Guru di Kaliwungu, Kyai Lasidin di makam Kemangi dan Sunan Abinawa di komplek makam desa Pekuncen.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap tradisi dan budaya yang ada di masyarakat Kendal. Jangan sampai generasi hari ini dan yang akan datang terputus dengan sejarah para leluhurnya. Kendal yang khas dengan tradisi masyarakat santri jangan sampai tergerus akibat industrialisasi," tuturnya.
Safari Ziarah diikuti puluhan elemen masyarakat. Selain IKA PMII sebagai inisiator, juga melibatkan sejumlah anggota GP Ansor dan Banser, Garda Bangsa dan komunitas Turut Kijing Agawe Ayem (Turkiyem).
Rute Safari Ziarah diakhiri di Pantai Indah Kemangi, Desa Jungaemi, Kangkung, setelah peserta berziarah di makam Kyai Lasidin yang berada di komplek makam yang tidak jauh dari pantai.
"Untuk rute ke Pekuncen sudah dilakukan Kamis malam, kebetulan malam Jumat Kliwon jelang memasuki bulan puasa," pungkas Huda.