Kupang, Gatra.com – Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Doni Monardo, meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan koordinasi dan memitigas guna meminimalisir jatuhnya korban jika terjadi bencana.
"Kita berharap perlunya koordinasi sebelum bencana. Sebagai upaya mitigasi yang diperkuat untuk meminimalisir korban dalam bencana," kata Doni dalam rapat koordinasi penanggulangan Bencana Siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu malam (10/4).
Doni mengharapkan agar setiap tahun selalu ada rapat koordinasi antara gubernur dengan bupati dan wali kota mengenai potensi bencana yang bakal terjadi.
“Hadirkan pihak berkompoten seperti BMKG dan lainnya. Jadikan referensi untuk mengantisipasi bakal kejadian,” kata Doni.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Aula El Tari kantor Gubernbur NTT ini, Doni didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi. Hadir juga Wali Kota Kupang Jefry Riwu Korea dan Bupati Kupang Korinus Masneno, serta pejabat dan seluruh anggota tim satgas.
Untuk diketahui, bencana yang berlangsung sejak Senin dini hari (5/4), itu melanda 18 kabupaten atau kota di Provinsi NTT. Tiga lokasi terdampak paling parah akibat banjir bandang yang dipicu Siklon Tropis Seroja, yakni Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur; Kabupaten Lembata dan Alor.