Jakarta, Gatra.com – Politisi Golkar, Andi Harianto Sinulingga, mengatakan, meski Kementerian Investasi membawa harapan, namun ia skeptis melihat harapan tersebut. Pasalnya, selama perilaku politik Indonesia masih koruptif maka investasi tidak akan berjalan baik.
Andi bahkan menduga ada kepentingan tersembunyi di balik pembuatan kementerian baru ini. “Hari ini orang populer mengatakan itu oligarki,” ujar Andi dalam dalam diskusi virtual bertajuk “Evaluasi Kabinet & Peta Politik 2024” pada Sabtu (10/4).
“Dahulu namanya tidak oligarki. Dahulu langsung disebut namanya mafia, orang-orang yang membajak vitamin-vitamin pemerintahan yang harusnya di-deliver kepada masyarakat, tapi dibajak oleh para elit pemilik modal yang kita kenal dengan nama oligarki ini yang dahulu kita sebut sebagai mafia,” ujarnya.
Ia memaparkan sebuah contoh pertumbuhan investasi yang meningkat hingga menyentuh 102% pada tahun 2019. Perolehan tersebut melampaui target. Hanya saja, menurut Andi, pertumbuhan investasi tersebut tidak dibarengi oleh pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonominya year on year [YoY] berkurang dari 5,17 menjadi 5,02. Bahkan konsumsi rumah tangga juga tidak bergerak naik, bahkan turun 0,1 turun pada waktu itu. Nah, di sini sebenarnya bisa kita lihat tidak ada korelasi yang positif antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi di masyarakat,” katanya.
Menurut Andi, dengan demikian berarti ada yang salah di sana. "Ada yang perlu dicari. Saya yakin sekali Pak Jokowi tahu penyakit ini dan menyelesaikannya tidak gampang. Nah, maka dari itu, yang timbul adalah kemurkaan-kemurkaan, kekesalan-kekesalan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat kemarin (9/4), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Kementerian Investasi yang awalnya diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).