Karanganyar, Gatra.com- Setelah membentuk desa, kampung dan wisata siaga candi, kini Polres Karanganyar menggandeng pelaku usaha perhotelan dalam membentuk hotel siaga candi. Pelayanan ke tamu dengan menerapkan protokol kesehatan menjadi urgen.
Pencanangan hotel siaga candi sesuai instruksi Polda Jawa Tengah. Sebelumnya, jajaran sudah membentuk kampung siaga candi atau kampung tangguh di jateng. Di Karanganyar, dari target membentuk 177 kampung siaga candi, malah melebihi ekspektasi.
"Terbentuk 184 kampung siaga candi. Ini menunjukkan masyarakat sudah lebih banyak peduli tentang kesehatan. Salah satu pengembangan kampung siaga candi ke hotel. Karanganyar memiliki banyak tempat wisata. Hotel dan penginapan sangat berkaitan," kata Kasat Binmas Polres Karanganyar Kompol Yustinus Subandi kepada Gatra.com usai meresmikan Hotel Siaga Candi di The Alana Hotel & Convention Center Colomadu, Karanganyar, Jumat (9/4).
Hotel yang berada di perbatasan Kabupaten Karanganyar dengan Kota Solo tersebut menjadi rujukan tamu setelah turun di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Berbagai kegiatan juga sering diadakan di hotel itu mulai rapat sampai pernikahan. Dalam hal ini, pencanangan Hotel Siaga Candi di The Alana diharapkan menginspirasi pengusaha yang bergerak di bidang itu agar menerapkan protokol kesehatan di semua layanannya. Cara ini mencegah penularan Covid-19 meluas. Tak dapat dimungkiri, para tamu berasal dari berbagai daerah dan kemungkinan membawa penyakit menular.
Di Hotel Alana, Hotel Siaga Candi sudah dicek. Dilihat sangat baik prokes. Karyawan tertib dan bagi tamu dan calon tamu, juga melaksanakan aturan prokes tanpa harus dipaksa. Dengan membentuk hotel siaga candi, ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat untuk menyadarkan dirinya dan memperteguh melawan Covid-19, katanya.
Sebagaimana pencanangan Hotel Siaga Candi, Polres Karanganyar juga menggandeng berbagai komunitas. Program serupa masuk di pondok pesantren dan desa wisata.
General Manager The Alana Hotel & Convention Center Karanganyar, Sistho A. Sreshtho memastikan prokes diterapkan dan diawasi ketat sejak awal pandemi. Ia menunjukkan tiga sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) dari Kementrian Pariwisata.
"Rata-rata holeh hanya memiliki 1 sertifikat CHSE. Tapi kami punya tiga. Artinya, The Alana konsisten menjaga protokol kesehatan dan layanannya sesuai standar CHSE. Harapannya menginspirasi usaha lainnya," katanya.