Semarang, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantikan pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo sebagai bupati difinitif kabupaten tersebut.
Pelantikan digelar secara terbatas dan dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (9/4).
Hartopo sebelumnya adalah wakil bupati Kudus mendampingi Bupati Kudus, M. Tamzil. Namun, M Tamzil terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Juli 2019.
Untuk mengisi kekosongan jabatan bupati, kemudian Hartopo ditunjuk menjadi Plt bupati Kudus. Masa tugas Hartopo sebagai Bupati Kudus hingga 2023.
Gubernur Ganjar mememinta Bupati Kudus melupakan kisah masa kabupaten tersebut agar semangat kerja tetap berlangsung.
“Saya sampaikan, apa yang terjadi di masa lalu harus dilupakan. Tapi ingat, agar menjadi pelajaran untuk perbaikan sistem reformasi birokrasi di Kudus lebih baik,” katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, lanjut Ganjar, terus mendampingi pemerintahan kabupaten Kudus supaya reformasi birokorasi berjalan sesui harapan.
Kepada Bupati Kudus, juga agar melakukan koordinasi jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daera (Forkompimda) setempat dan berkomunikasi dengan masyarakat.
"Reformasi birokrasi di Kudus sudah berjalan. Saya senang karena bisa menjembatani Pemkab Kudus dengan KPK sehingga bisa mencegah korupsi. Ke depan saya harap terus dilakukan perbaikan-perbaikan,” uja Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta Bupati Kudus Hartopo melakukan penanganan Covid-19, penanggulangan bencana akibat kerusakan lingkungan, dan pemulihan sektor ekonomi pasca pandemi.
“Kudus dengan kekuatan ekonomi kreatifnya menurut saya bagus dan bisa menjadi alternatif. Maka nanti akan muncul inovasi dan kreasi di sana,” katanya.
Sementara, Bupati Kudus, Hartopo menyatakan, kesiapan melaksanakan perintah Ganjar dalam hal reformasi birokrasi dengan untuk terus melakukan sosialisasi dan pencegahan praktik-praktik korupsi.
Selain reformasi birokrasi, lanjut Hartopo, akan melakukan edukasi terkait revolusi mental agar mindset berubah, bahwa semua abdi negara dan bekerja untuk pengabdian kepada rakyat. “Kita bekerja hanya untuk mengabdi dan sebagai ladang ibadah, bukan mencari keuntungan,” katanya.
Untuk penanganan Covid-19, Hartopo menyatakan akan mengoptimalkan program-program pengendalian Covid-19. Mikro zonasi yang telah diterapkan akan terus diperketat.
“Kami akan laksanakan perintah itu, termasuk pemulihan ekonomi Kudus dengan pemberdayaan UMKM,” ujarnya.