Jakarta, Gatra.com – Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin, mengatakan, pihaknya terus menggalang solidaritas penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen.
Saleh di Jakarta, Jumat (9/4), menyampaikan, solidaritas para penyintas ini merupakan upaya untuk membantu pasien Covid-19 agar segera lepas dari virus SARS CoV-2.
Terkait ini, lanjut Saleh, pihaknya mengajak seluruh keluarga besar Sinar Mas penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen. Realisasinya, dilakukan donor pada bakti sosial pada Kamis kemarin. "[Ini] sebagai bentuk solidaritas bersama menghambat perluasan pandemi," katanya.
Donor plasma kovalesen ini hasil kerja sama Sinar Mas bersama Yayasan Buddha Tzu Chi cabang Sinar Mas dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI).
Menurut Saleh, meskipun inisiatif donor plasma konvalesen telah resmi menjadi gerakan nasional sejak Januari silam, masih dibutuhkan sosialisasi yang jelas dan menyeluruh agar masyarakat, para penyintas ikut tergerak.
"Apa yang kami lakukan adalah sebagian dari upaya sosialisasi serta edukasi di lingkup Sinar Mas. Harapannya, akan semakin banyak lagi rekan dan karyawan Sinar Mas yang berdonor," ujarnya.
Selain itu, lanjut Saleh, ini juga merupakan upaya mengingatkan semua orang jika virus ini dapat menginfeksi siapapun. "Jadi jangan pernah menjauhi para penyintas, karena sangat mungkin mereka yang justru menyelamatkan kita di kemudian hari," ujarnya.
Sebanyak 122 karyawan berpartisipasi dan setelah menjalani proses pemantauan sejak Rabu (7/4). Sebanyak 17 orang di antaranya memenuhi syarat mendonorkan plasma konvalesen.
Donor tersebut disaksikan oleh Theresia Monica Rahardjo, dokter pemrakarsa terapi plasma konvalesen bagi pasien Covid-19, Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya PMI DKI, Syarifuddin; Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PMI DKI, Andi Usman; dan Kepala Unit Donor Darah, dr Ni Ken Ritchie; serta Wakil Ketua Umum Yayasan Eka Tjipta Foundation yang juga Pembina Yayasan Buddha Tzu Chi cabang Sinar Mas, Hong Tjhin.
Untuk menyosialiasikan gerakan donor plasma konvalesen ini, kata Hong Tjhin, pihaknya akan melakukan seminar secara daring pada Kamis pekan depan, yakni (15/4).
"Mengingat proses donor plasma konvalesen mensyarakatkan sejumlah hal yang cukup detil, dalam kurun waktu yang singkat," ujar Hong Tjhin.
Sebelum plasma darah dapat diterima oleh pasien Covid-19, pendonor terlebih dulu mesti memenuhi ketentuan medis, di antaranya berusia antara 18 hingga 60 tahun, berat badan minimal 55 kg, terbebas dari sejumlah penyakit, dan harus melalui proses pemantauan kondisi antibodi (screening) sehari sebelumnya. Kesempatan mendonorkan plasma darah hanya dapat dilakukan penyintas hingga tiga bulan pascasembuh.