Jakarta, Gatra.com- Duta Besar Arab Saudi, Esam Abid Althagafi meluncurkan karya bukunya “Duta Antara Dua Kutub” pada Kamis (8/4). Dalam peluncurannya, turut hadir 12 Duta Besar negara Timur Tengah dan Afrika hadir.
Mereka yang hadir diantaranya, Duta Besar Saudi Arabia, Kuwait, dan Maroko. Juga Palestina, Yaman, dan Bahrain. Serta Jordan, Tunisia, dan Mauritania. Lalu Mesir, Uni Emirat Arab dan Qatar .
Hadir dalam peluncuran buku tersebut, Direktur Wahid Foundation, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid-red) mengapresiasi terbitnya karya tersebut. Menurutnya, keberadaan buku tersebut menjadi gambaran betapa strategisnya posisi para diplomat dalam membangun peradaban manusia dan dunia.
”Ini buku menarik, sarat pesan dan semangat menuju kebaikan bersama di tataran global,” kata Yenny Wahid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/4). Karenanya, lanjut dia, buku ini perlu disambut dengan semangat peningkatan kerjasama antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah lainnya dalam berbagai bidang.
Dia lalu mengungkapkan, bahwa semangat menuju kebaikan bersama tergambar pula dari banyak diplomat dan pemimpin negara-negara Timur Tengah yang ditemuinya selama ini. Terutama, lanjut Yenny, mereka turut aktif menggelorakan gerakan anti-radikalisme global dengan mempromosikan spirit toleransi dan dialog antar-agama.
”Setidaknya itu yang saya tangkap dari hasil komunikasi yang cukup intens selama ini bersama beliau-beliau. Visi para pemimpin dunia yang bukan hanya layak diapresiasi tapi juga harus jadi inspirasi,” beber penasehat Hedayah, sebuah lembaga riset (think tank) di Abu Dhabi yang bergerak dalam bidang kontra radikalisme itu.
Yenny menggarisbawahi, gerakan anti-radikalisme global tidak berdiri sendiri. Isu itu sejatinya sejalan dengan dengan target pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat global.
"Isu anti-radikalisme dan ekonomi itu seperti dua sisi mata uang, sejalan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain,” imbuh putri presiden ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid tersebut.