Jakarta, Gatra.com– Herpes zoster alias cacar api atau cacar ular bisa memicu sedikitnya enam komplikasi. Cacar yang dipicu varisela zoster virus (VZV) itu semula dikarenakan cacar air.

Menurut CEO Klinik Pramudia, Anthony Handoko, penyakit ini memicu sejumlah komplikasiBerbagai komplikasi ini dikategorikan berdasarkan lokasi munculnya penyakit tersebut di bagian tubuh manusia.

Komplikasi pertama bisa terjadi pada kulit. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan infeksi sekunder. “Bila seseorang tidak menangani gejala atau lesi kulit Herpes Zoster dengan baik, dia bisa jadi infeksi karena jadi bakteri, jadi infeksi sekunder,” ujar Anthony dalam acara Virtual Media Briefing yang digelar Kamis, (8/2/2021).

Sementara komplikasi yang kedua terjadi pada sistem saraf. Menurut Anthony, komplikasi ini bisa menyebabkan gangguan fungsional. Penderitanya tidak akan mampu mengerjakan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, dari sisi psikososialnya pun akan terganggu. Anthony menjelaskan bahwa penderita akan kesulitan bergaul dengan orang lain karena ia akan terus-menerus merasakan sakit di bagian kepala dan tubuhnya.

“Cukup banyak pasien-pasien yang datang berobat, bukan bombastis sih, tapi mereka bilang ‘Aduh, Dok, rasanya mau mati aja. Nggak bisa tidur. Saya udah nggak tidur dua minggu. Saya udah nggak tidur satu bulan. Takutnya amat sangat. Kalo kaya gini mendingan mati aja deh rasanya,’” ujar Anthony menceritakan curahan hati pasien-pasiennya.

Kemudian komplikasi ketiga bisa terjadi pada mata. “Kalau terkena mata, bisa terjadi peradangan bola mata juga, seperti peradangan keratitis dan organ-organ mata di lapisan yang lain walaupun secara fungsional dia tidak akan merusak matanya tetapi tentu pada saat bengkak matanya ya akan terjadi gangguan melihat karena matanya bengkak,” ujar Anthony.

Lalu komplikasi yang keempat bisa menyerang telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Akibatnya, pada organ-organ tersebut atau area sekitarnya berpotensi terjadi gangguan fungsi pendengaran dan pengecapan serta vertigo. Anthony menyebut bahwa komplikasi ini terkadang tidak akan pulih secara sempurna.

Komplikasi yang terakhir bisa terjadi pada organ dalam. Yang dirasakan oleh penderitanya adalah rasa nyeri pada perut dan gangguan fungsi organ dalam seperti rasa nyeri pada hati dan otot jantung.