Ramallah, Gatra.com - Kementerian Luar Negeri Palestina hari ini menyambut baik pengumuman Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengenai dimulainya kembali bantuan AS kepada rakyat Palestina, termasuk yang paling besar pengaruhnya bagi pengungsi Palestina yakni melalui United Nations Relief and Works Agency (UNRWA).
Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin (07/08) bahwa Amerika Serikat berencana untuk memulai kembali bantuan ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan AS untuk rakyat Palestina.
Bantuan AS akan termasuk 75 juta dolar Amerika dalam bantuan ekonomi dan pembangunan di Tepi Barat dan Gaza, 10 juta dolar Amerika untuk program pembangunan perdamaian melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dan 150 juta dolar Amerika dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk UNRWA.
"Ini adalah langkah positif ke arah yang benar yang akan membantu meringankan penderitaan korban paling rentan dari kebijakan dan praktik ilegal Israel, termasuk di Yerusalem yang kini diduduki," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dikutip dari media Palestina, Wafa.
“Dalam hal ini, Kementerian memandang reaksi Israel yang sangat bermusuhan terhadap perkembangan ini sebagai refleksi akurat dari kebijakan rasis Israel terhadap rakyat Palestina serta desakan Israel untuk menyangkal tanggung jawab historis, hukum, politik, dan moralnya terhadap Nakba dan ketidakadilan yang diperparah dengan keadaan pengungsi Palestina yang terus bertambah," lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan dialog yang lebih konstruktif dengan Pemerintahan Biden (AS) untuk memulihkan dan memperbaiki hubungan Palestina-Amerika dengan menyelesaikan masalah-masalah luar biasa yang menyimpang dari hukum internasional dan kewajiban AS di dalamnya. Dialog semacam itu akan membuka jalan menuju proses politik yang kredibel yang dapat mengakhiri pendudukan Israel, mewujudkan kemerdekaan Palestina, dan mencapai hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina sejalan dengan hukum internasional.
Di tempat lain, Duta Besar (Dubes) Israel untuk Amerika Serikat, Gilad Erdan mengutarakan kekecewaannya selepas pemerintah Amerika Serikat membuka kembali kran bantuan kepada Palestina yang sebelumnya telah dipangkas di bawah pemerintahan Presiden Trump.
"Saya telah menyatakan kekecewaan dan keberatan saya atas keputusan untuk memperbarui pendanaan UNRWA tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa reformasi tertentu, termasuk menghentikan hasutan dan menghapus konten anti-Semit dari kurikulum pendidikannya, telah dilaksanakan," ujar Gilad Erdan.