Jakarta, Gatra.com - Pengamat Pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS), Indra Charismiadji, mengatakan bahwa penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas yang dicanangkan pemerintah bisa dilakukan secara menyeluruh pada Juli 2021mendatang justru akan menghadirkan tantangan baru bagi para guru.
Menurut Indra, penyelenggaraan PTM tersebut akan memaksa guru untuk dapat beradaptasi dengan dua model pembelajaran berbeda, yakni pembelajaran campuran secara tatap muka beriringan bersama mengajar secara daring. Dirinya memandang hal ini akan menjadi kendala, mengingat selama pandemi ini pembelajaran secara daring mengalami kesulitan karena belum adanya kesiapan dari segi kompetensi guru.
"Problemnya, mengajar satu model saja yakni daring, kita tahu banyak sekali kesulitan yang dihadapi guru. Apalagi nanti dipaksakan modelnya double, maka akan sulit," kata Indra dalam peluncuran Gerakan Guru Cerdas secara daring, Kamis (8/4).
Selain itu, Indra juga menyebut satu hal yang nampak luput dari perhatian pemerintah pusat kala memutuskan untuk mendorong PTM adalah selama ini belum adanya penyiapan untuk para guru untuk bisa mengajar secara daring yang baik.
"Ini saya sudah memberi masukan pada saat diluncurkan SKB 4 tahun lalu, bahwa belum ada penjelasan tentang bagaimana pembelajaran secara daring yang efektif dan efisien. Langkah nyatanya belum ada," bebernya.
Keresahan itu yang diakui Indra akhirnya mendorong untuk diluncurkannya Gerakan Guru Cerdas. Gerakan ini, sambung Indra, nantinya akan berupaya membekali guru dengan kompetensi pembelajaran campuran. Gerakan ini akan dilakukan selama tiga bulan lamanya dan diperuntukkan bagi seluruh guru di DKI Jakarta.
"Untuk tahap awal akan dilakukan di DKI Jakarta terlebih dahulu, jika sukses maka akan berlanjut ke daerah-daerah lain," pungkasnya.