Moskwa, Gatra.com - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. Dalam pertemuan itu Putin mengatakan bahwa normalisasi situasi di wilayah Nagorno-Karabakh tetap menjadi masalah yang paling mendesak.
"Tentu saja, kami memiliki sesuatu untuk dibicarakan dalam hal membangun hubungan bilateral, dan tentu saja, masalah yang paling mendesak adalah normalisasi situasi di Nagorno-Karabakh dan sekitarnya," kata Putin di tengah pertemuan Rusia-Armenia di Moskwa pada Rabu siang (07/04)
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengungkapkan bahwa kehadiran penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh menjadi faktor penting dalam stabilitas dan keamanan di kawasan itu,
"Tentu saja, pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa kehadiran penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh menjadi faktor utama stabilitas dan keamanan di wilayah itu. Dalam hal ini, saya berharap hari ini bisa berdiskusi dengan Anda tentang pandangan Anda terkait sistem keamanan di wilayah Nagorno-Karabakh, dan sekitarnya, di Armenia dan secara umum di wilayah kita secara keseluruhan."
Lebih lanjut Pashinyan membahas masalah tahanan setelah gencatan senjata dengan Azerbaijan disepakati.
"Saya ingin mencatat bahwa dalam konteks ini ada masalah yang sangat penting yang belum terselesaikan. Ini terkait masalah tawanan perang, sandera, dan tahanan lainnya. Seperti yang telah kita diskusikan berulang kali, menurut pernyataan pada 9 November ( 2020), semua sandera, tawanan perang, dan tahanan lainnya harus dikembalikan ke tanah air mereka. Tapi, sayangnya, masih ada dari pihak kami yang ditahan di Azerbaijan,” ujar Pashinyan kepada Putin.
"Saya senang bahwa kami tidak memiliki perbedaan mengenai solusi masalah ini," tambah perdana menteri Armenia.
Akhir September 2020 lalu, gesekan kembali terjadi di Nagorno-Karabakh yang menjadi kelanjutan dari konflik jangka panjang dan memakan korban jiwa di antara penduduk sipil. Para pihak melakukan beberapa upaya untuk mencapai gencatan senjata, hingga akhirnya kesepakatan tripartit berhasil dicapai pada 10 November tahun lalu.
Dengan mediasi Moskow, Azerbaijan dan Armenia setuju untuk gencatan senjata dan pertukaran tahanan dan jenazah. Yerevan juga menyerahkan distrik Kelbajar, Lachin dan Aghdam ke Baku. Selain itu, pasukan penjaga perdamaian dari Rusia ditempatkan di wilayah tersebut.