Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, menerangkan bahwasanya di Indonesia yang memiliki rekening bank hanya mencapai 49 persen, menurut survei pada tahun 2017.
Sisanya, alias orang-orang yang belum punya rekening, menjadi sasaran financial inclusive. "Jadi adalah sistem finansial yang menyasar atau mentargetkan kepada orang-orang dewasa yang belum punya bank account," jelas Faizal, dalam forum virtual yang diselenggarakan oleh Katadata dan disiarkan langsung via kanal YouTube dan Facebook Katadata Indonesia serta YouTube Pos Indonesia pada Rabu, (7/4).
Ia beranggapan, barangkali kini angka yang punya rekening bank tersebut telah mencapai sekitar 53 persen, dan masih tak banyak berpindah nilainya sesudah 4 tahun berlalu dari survei yang ia paparkan. Sedangkan, menurut Faizal, jikalau melirik terhadap rata-rata di dunia, orang yang memiliki rekening bank itu sudah mencapai angka 80 persen.
"Artinya, di Indonesia ini sebenernya tertinggal. Masih banyak sekali orang-orang yang tidak kolektif dengan sistem perbankan. Nah oleh sebab itu, maka kita harus bersama-sama, lembaga-lembaga non-keuangan atau non-bank ini bersama-sama bagaimana memberikan sosialisasi tentang pentingnya punya atau berhubungan atau kolektif dengan lembaga keuangan, apakah itu bank atau lainnya, termasuk di dalamnya adalah pos, "ucapnya. Seraya ia menambahkan, bahwa itu terdapat kesempatan yang besar untuk masuk ke dalam pasar financial inclution.
Lanjut Faizal, pemerintah pun merencanakan target dari finansial inklusi Indonesia pada tahun 2024 mendatang itu sebesar 90 persen. Menurutnya, itu mempunyai gap yang besar yang harus ditutup.
"Sehingga ini ada gap yang besar yang harus kita tutup, dari sekitar targetnya 50 persen sampai 60 persen menjadi 90 persen, ini gap 30 persen. 30 persen ini juga tidak sedikit ya. Tercatat, kalau 30 persen dari penduduk dewasa itu luar biasa banyak, untuk Indonesia dewasa saat ini kan populasinya sekitar 64 persen maka 30 persennya itu sekitar 20 juta lebih, ini masih perlu digarap bersama ya, agar orang-orang ini connected kepada sistem keuangan di Indonesia.," ujar Faizal.