Jakarta, Gatra.com - Dalam forum virtual yang digelar oleh Katadata pada Rabu, (7/4) Faizal Rochmad Djoemadi selaku Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) mengungkapkan siapa saja kelompok target pasar perusahaanya serta cara menggapai target-target tersebut.
"Nah, kalau kita lihat sebenarnya apa kekuatan Pos? Target market mana yang akan kita ambil? Tentu kita tidak akan mengambil target market yang tidak sesuai dengan market dari jaringan Pos atau market Pos," ucapnya.
Faizal menerangkan, ada 5 kelompok target market atau target pasar PT Pos Indonesia. Pertama adalah masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, serta pulau-pulau terluar. Kemudian target yang kedua yaitu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dan ia melanjutkan, bahwa kelompok masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial itu target ketiga. Ada pun, pekerja migran Indonesia yang banyak di negara Hongkong, Taiwan, Macau, Malaysia, Saudi Arabia, Korea, dan Jepang itu merupakan kelompok target pasar mereka (target keeempat). Seraya menambahkan, "Dan tentu keluarganya yang ada di desa-desa, dan seluruh Indonesia," terang Faizal.
Kelompok target pasar yang terakhir, target kelima, menurut Faizal adalah kelompok pelajar, mahasiswa, dan pemuda. "Ini lah target market Pos karena sangat dekat dengan jaringan yang kita miliki," tuturnya.
Selain itu, Faizal juga membeberkan 2 cara menggapai target pasarnya yakni dengan cara digital dan dengan cara fisik (physical). Di digital, PT Pos Indonesia punya mobile apps atau aplikasi seluler bernama Pos Giro Mobile. Aplikasi tersebut telah tersedia di Android dan IOS (iPhone OS), namun cara ini diperlukan adanya ponsel cerdas atau smartphone untuk mengaksesnya. "Itu adalah salah satu cara kita untuk berhubungan dengan 5 target tersebut. Yang tentunya, harus punya smartphone, karena ini memang mobile apps," jelasnya.
Bagi yang tak memiliki smartphone, Faizal mengatakan bahwasanya pihaknya tetap dapat menjangkau kelompok target pasarnya dengan interaksi fisik. Artinya, mereka dapat berinteraksi dengan targetnya di Kantor-kantor Pos yang jumlahnya telah mencapai 8.400 kantor di seluruh Indonesia. Selain itu, mereka juga dibantu dengan 64.000 agen Pos jasa keuangan.
"Nah jadi kita punya 3 interaction, digital interaction, interaksi melalui kantor pos, dan interaksi melalui agen pos yang tersebar di seluruh Indonesia yang jumlahnya 64.000. Ya itu lah bagaimana kita akan menggapai target market yang sudah ditetapkan tadi," tutup Dirut PT Pos Indonesia itu.