Moskow, Gatra.com - Perusahaan Zoom Video Communications, yang menyediakan layanan konferensi video, telah melarang penjualan akses layanan mereka ke lembaga pemerintah dan perusahaan negara milik Rusia dan beberapa negara pecahan Uni Soviet lainnya.

Surat distributor Zoom di Rusia dan "RightConf" di negara pecahan Uni Soviet menyatakan bahwa Zoom Video Communications mencabut otorisasi dari mitra Rusia untuk menjual layanan kepada lembaga pemerintah dan organisasi yang menerima manfaat dari pemerintah. Direktur Jenderal RightConf, Andrei Petrenko membenarkan keaslian surat tersebut. Menurutnya, persyaratan Zoom itu tidak hanya berlaku untuk Rusia, tetapi juga untuk negara-negara pecahan Uni Soviet.

Zoom mengikuti langkah Microsoft, yang sebelumnya menolak untuk memasok perangkat lunak ke Universitas Teknik Negeri Moskwa. N.E.Bauman, karena risiko sanksi dari Amerika Serikat. Institusi pendidikan yang telah membeli layanan Zoom mungkin yang pertama terpengaruh atas surat putusan tersebut.

Menurut Grigory Ivanov, pendiri Neitronics Group, Zoom tidak bersedia bermain di pasar yang dianggap berisiko, karena dapat memengaruhi nilai saham mereka di bursa, demikian dilansir dari Ria Novosti.

Pangsa pendapatan Zoom di Rusia tidak melebihi 1%, sehingga mereka, menurutnya, lebih memilih mengorbankan pasar Rusia daripada nilai saham.

Alasan lain untuk membatasi penyediaan layanan Zoom di Rusia karena kompleksitas hukum di Rusia yang harus dipatuhi Zoom, kata Anton Zykov, mitra Departemen Pajak dan Hukum di Deloitte, misalnya, keharusan untuk menyimpan data pengguna di negara tersebut.