Jakarta, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyiapkan 5 unit helikopter untuk mendistribusikan bantuan, melakukan pencarian dan evakuasi terkait bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Dr. Raditya Jati meyebutkan, helikopter tersebut bisa dipergunakan seandainya tim Search and Rescue (SAR) membutuhkan untuk proses evakuasi.
Selain evakuasi, helikopter ini juga dipergunakan untuk mengetahui wilayah yang terisolasi. Menurut Radit, wilayah yang terisolir menjadi tantangan yang memerlukan bantuan helikopter untuk mengatasinya.
“Memang butuh suatu mekanisme bagaimana kita mengetahui wilayah itu salah satunya menggunakan adalah dengan menggunakan udara,” ujar Radit dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (7/4).
Pengunaan helikopter ini juga ditujukan untuk melakukan proses distribusi termasuk ke wilayah terisolasi. Radit menuturkan, masyarakat yang memerlukan pertolongan rumah sakit saat proses evakuasi dapat menggunakan helikopter ini.
“Termasuk bilamana memang ada warga yang harus dirujuk ke rumah sakit,” ucap Radit.
Dalam Operasi Tanggap Darurat, sebanyak 4 helikopter akan di tempatkan di 4 tempat yang berbeda yaitu Kabupaten Lembata, Kecamatan Larantuka, Pulau Adonara, dan Kota Kupang.
Kelima helikopoter tersebut terbagi menjadi 2 base, yakni base Kecamatan Larantuka dan base Kota Kupang:
Base Kecamatan Larantuka
1.Heli Mi-8 (kapasitas 4 ton)
2.Heli Kamov 32 A (kapasitas 5 ton)
3.Heli EC-155 (kapasitas 12 seats)
Base Kota Kupang:
1.Heli AW 119 (7 penumpang)
2.Heli Bell 412EP (12 penumpang)