Jakarta, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan data terbaru dari jumlah pengungsian di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat dari siklon tropis seroja yang memunculkan sejumlah bencana alam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati memaparkan, terdapat 18 tempat pengungsian yang berada 6 kabupaten dan Kantor BPBD di Kota Kupang sebagai posko utama.
Radit menyebutkan, pihaknya mendapatkan arahan agar tempat pengungsian tidak terbuat dari tenda.
“Arahan sebisa mungkin tidak ada pengungsian yang berada di tenda karena kondisi saat ini memang masih cuaca ekstrim,” ujar Radit di konferensi pers pada Rabu (7/4).
Radit berharap warga bisa memanfaatkan hunian warga lain atau fasilitas umum untuk mengungsi.
Kabupaten Flores Timur tersedia 8 tempat pengungsian yang tersebar di 4 desa. tempat pengungsian tersebut adalah sebagai berikut:
Desa Nelelamadiken (475 orang)
1.Balai Desa Nelelamawangi
2.SD Desa Nelelamawangi
3.Balai Desa Nelelamadike
4.Pos Kesehatan Desa Nelelamadike
Desa Waiburak (150 orang)
1.Kepela Wai Lingo
2.Posyandu Waiburak
Kelurahan Waierang (100 orang)
1.MAN 1 Flores Timur
2.Mess Guru SDi Waiwerang
Desa Oyang Barang (100 orang)
Sebanyak 288 orang di Kabupaten Sumbawa Barat mengungsi di rumah Kepala Desa Bali Loku
Sebanyak 5 tempat pengungsian juga ada di Kabupaten Malaka, yakni:
1.SMP Sabar Subur Betun
2.SDK Betun 1 dan Betun 2
3.SDI Wemalae Betun
4.SDI Baketeu
5.SDI Kletek
Kabupaten Dompu terdata 2 tempat pengungsian (62 orang):
1.Desa Daha
2.Desa Marada
3.Desa Lepadi
Terdapat 2 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Lembata:
1.Posko utama di Aula Kantor Bupati
2.Lapangan Puskesmas Waipukang
Kantor BPBD provinsi NTT yang berada di Kota Kupang merupakan posko utama.