Pekanbaru, Gatra.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) dipastikan tidak masuk dalam struktur Partai Masyumi di Riau. Hal itu diungkapkan salah satu inisiator Partai Masyumi, Navis.
Menurut Navis meski UAS tak masuk dalam struktur partai di Riau, ulama kondang itu tetap akan memperhatikan Masyumi.
"UAS dia tidak berada dalam Masyumi secara hakikatnya, tapi secara tersirat dia Masyumi," ungkapnya di Kota Pekanbaru, Rabu (7/4).
Adapun sosok UAS mendapat sorotan ketika dia menghadiri rapat persiapan pendirian Partai Masyumi Riau pada Oktober 2020. Rapat merintis Masyumi itu turut dihadiri sejumlah tokoh seperti Mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar, dan Mantan Komisioner KPK Abdulah Hehamahua. Belakangan, Abdulah menjadi Ketua Dewan Majelis Syuro Masyumi.
Ketika itu sabahat UAS, Tatang Yudiansyah, menampik anggapan UAS terlibat politik praktis. Menurutnya kehadiran sang ustad dalam rapat tersebut sebatas memberi pencerahan pada peserta rapat.
"UAS memaparkan bagaimana pandangan Islam terhadap politik. Jadi harus diluruskan, jangan sampai masyarakat salah persepsi," ujarnya.
Diketahui, UAS memiliki magnet politik bagi aktor politik di Indonesia, terutama Riau. Pada pilkada serentak 2020 mantan dosen itu menyatakan dukunganya terhadap sejumlah pasangan calon kepala daerah. Hasilnya, Paisal-Amris tampil sebagai pemenang di kota Dumai.
Sedangkan Rizal Zanzami-Yogi Susilo nyaris menjungkalkan Rezita-Junadi yang disokong Bupati Kabupaten Indragiri Hulu, Yopi Arianto. Meski dengan pasangan Hafit Syukri-Syahrial Topan yang hampir mengkandaskan harapan Sukiman menjadi bupati dua periode di Kabupaten Rokan Hulu.
Sebagai informasi, sosok UAS sendiri masuk dalam kandidat presiden 2024. Berdasarkan hasil survei yang diungkap Parameter Politik Indonesia (PPI) pada Februari 2021. Elektoral UAS mencapai 1,6 %. Meski tergolong kecil, angka itu mengungguli Mahfud 1,5%, Habib Rizieq 0,8%, dan Puan Maharani yang hanya 0,7%.