Sarolangun, Gatra.com- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lintas OKP Sarolangun melakukan aksi demonstrasi di jalan Lintas Sumatra bertempat di persimpangan Pelayang Jalan Lintas Sarolangun - Jambi, Selasa (6/4).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lintas OKP Sarolangun melakukan aksi demontrasi dengan menuntut pemerintah daerah maupun aparat kepolisian agar segera melakukan penertiban aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) menggunakan alat berat jenis ekskavator yang sampai saat ini masih beroperasi, merambah hutan di wilayah hulu Sungai Limun dan hulu Sungai Batang Asai.
Mereka tergabung dalam Aliansi Lintas OKP Sarolangun terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sarolangun, PMII Sarolangun, Karang Taruna Kabupaten Sarolangun dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sarolangun serta Himpunan Mahasiswa Limun (Himali).
Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Lintas OKP Sarolangun Padhil Khusairi mengatakan, aktivitas PETI yang tak kunjung selesai dan merusak alam. Padhil mendesak aparat penegak hukum untuk mengeluarkan alat berat tanpa humanis dan menegakkan hukum bagi aktor pelaku PETI.
"Kita minta penegak hukum mengeluarkan puluhan ekskavator yang beraktivitas di hulu sungai tanpa humanis," katanya.
Mereka juga menuntut dari pemerintah daerah maupun aparat kepolisian agar segera melakukan penertiban aktivitas PETI menggunakan alat berat jenis ekskavator yang sampai saat ini masih beroperasi merambah hutan di wilayah hulu Sungai Limun dan hulu Sungai Batang Asai.
Aksi demonstrasi memblokade Jalan Lintas Sumatra tidak tercapai karena aparat kepolisian yang memblokade mahasiswa. Mereka menuding diintimidasi pihak dan menuding polisi tidak pro kepada mahasiswa yang menyuarakan aspirasi warga.
"Aksi kami ini tidak sukses atau terintimidasi karena dihalang-halangi oleh aparat maupun pemerintah dalam arti tidak diindahkan dengan sesuai rencana yang kita jalankan untuk melakukan pembakaran ban di persimpangan jalan," ujarnya.
Ia juga menyampaikan pernyataan sikap kepada pemerintah maupun aparat. "Dan pernyataan sikap ini masih kita tunggu, jika sikap pernyataan kami ini tidak ada keputusan maka kita di kemudian hari akan berlanjut melakukan aksi dalam masa yang lebih banyak lagi," ucapnya.
Kemudian, ia juga menegaskan, dengan permintaan apa pun keputusan hari ini. "Untuk alat berat Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang masih beroperasi merambah hutan di wilayah hulu Sungai Limun dan hulu Sungai Batang Asai agar segera keluar dan tidak beroperasi terlebih dahulu menjelang kita bahas dengan kesepakatan bersama-sama ini," katanya.