Semarang, Gatra.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng akan bertindak tegas terhadap masyarakat dari luar Jawa Tengah, yang nekad melakukan mudik lebaran ke Jawa Tengah. Kepolisian tidak akan segan untuk menahan kendaraan yang nekad.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Syarifudin dalam keterangan persnya yang diterima Gatra.com, Selasa (6/4) menegaskan, kendaraan dari luar Jawa Tengah tidak diizinkan masuk wilayah Jateng saat mudik lebaran nanti.
"Jadi nanti saat lebaran yang akan saya tahan kendaraan dari luar Provinsi yang akan masuk ke Jawa Tengah," katanya.
Dijelaskan Dirlantas, pihaknya akan menggunakan skenario, penyekatan di perbatan Provinsi saat libur lebaran. Penyekatan akan dilakukan mulai tanggal (6/5) sampai (17/5) secara total.
"Kami akan lakukan penyekatan di perbatasan Provinsi saat libur Lebaran. Penyekatan tersebut akan dilakukan di jalur arteri maupun jalur tol," jelasnya.
Ia menambahkan, penyekatan yang digunakan akan seperti yang diterapkan di Jakarta pada saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dimana setiap kendaraan yang masuk wajib mengantongi izin dari Gubernur.
Untuk itu, Ditlantas akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng untuk menerapkan aturan tersebut. "Nanti akan kami sounding ke Gubernur," ujarnya Rudy.
Disebutkan Dirlantas, penyekatan hanya akan dilakukan di perbatasan antar provinsi. Untuk wilayah dalam Kota atau perbatasan antar kota dalam provinsi, tidak akan dilakukan penyekatan.
Dengan kata lain lanjut dia, masyarakat Provinsi Jateng masih tetap bisa melakukan mudik, namun hanya antar daerah. Dicontohkannya, masyarakat Kota Semarang, masih bisa melakukan perjalanan ke Blora, atau yang lainnya selama masih wilayah Provinsi Jateng.
"Meski begitu masyarakat Jawa Tengah masih diperbolehkan melakukan perjalanan mudik antar Kota dan Kabupaten," jelasnya.
Dia memprediksi, dengan adanya penyekatan disaat libur lebaran, diperkirakan akan terjadi peningkatan volume kendaraan sebelum pemberlakukan penyekatan. Hal itu karena diprediksi, masyarakat akan pulang kampung lebih awal sebelum lebaran.