Seoul, Gatra.com - Pernah menjadi produsen ponsel papan atas dunia, LG Electronics secara resmi menarik diri dari persaingan global dan selanjutnya fokus pada area-area yang masih menjanjikan pertumbuhan seperti pengembangan komponen mobil listrik, connected technology dan smart homes.
Perusahaan asal Korea Selatan ini pernah dikenal sebagai perusahaan yang inovatif. Seperti menawarkan fitur kamera ekstra wide. LG meluncurkan ponsel dengan sistem operasi Android pada 2009 (LG Eve). Perusahaan ini punya poduk unggulan yaitu G-series. Puncak keemasannya terjadi pada 2013 saat menjadi merek ponsel paling laris didunia setelah Samsung dan Apple.
Menurut laman GSM Arena, dalam sejarahnya, perusahaan ini meluncurkan LG Prada Mei 2007. Ponsel ini sudah menggunakan layar sentuh capacitive. Beberapa bulan kemudian baru meluncurkan ponsel dengan layar sentuh. Sayangnya, Prada tidak sesukses iPhone. Layarnya lebih kecil, dan rentang warnanya terbatas dan tidak support multi-touch. Dan yang paling dikeluhkan adalah kapasitas penyimpannya, hanya 8MB. Sementara iPhone saat itu menyiapkan ruang penyimpanan hingga 4GB.
Baca juga: Tutup Bisnis Ponsel, Ini Fokus LG Selanjutnya
Pada era yang sama, LG meluncurkan LG Viewty. Kameranya sudah 5MP pada saat iPhone 2MP. Perangkat optiknya sudah autofocus dan memiliki fitur digital image stabilization. Dan sudah menggunakan lampu flash xenon. Model ini sukses dipasaran. Dalam hitungan pekan, ratusan ribu unit berhasil di pasarkan.
LG Renoir hadir 2008 dan menjadi ponsel pertama didunia yang full touchscreen dengan kamera 8 MP. Lebih cepat dari Samsung dan menjadi ponsel paling ramping di kelasnya.
LG juga pernah meluncurkan LG G Flex yang menjadi cikal bakal layar ponsel fleksibels saat ini. Saat itu, semuan bagian penting ponsel mulai dari layar, baterai, motherboard, dan panel belakang bisa melengkung. LG bahkan berhasil menemukan solusi terhadap beragam masalah generasi pertama laya P-OLED lewat LG Flex 2. Ponsel yang diluncurkan 2013 itu juga menawarkan teknologi self-healing scratch pada back panelnya.
Diakui LG memiliki sejarah panjang dalam inovasi, terutama kamera, juga chip prosesor dan layar. Namun, meski menjadi yang pertama dalam banyak kesempatan, rasanya perusahaan ini jarang berhasil menjadi yang teratas disisi komersil.
Sejarah akhirnya menunjukkan meskipun LG sering menjadi perusahaan "pertama yang memasarkan" tapi gagal menjadi "yang pertama di pasar."
Pasarnya terus mengkerut. Apalagi dengan agresifnya pabrikan ponsel Cina menawarkan produk dengan ragam fitur menarik.
Meskipun begitu, ponsel LG masih dominan di Amerika Utara. Tahun lalu pangsa pasarnya mencapai sepuluh persen. Dibawah Apple dan Samsung. LG juga punya pasar yang cukup kuat di negara-negara Amerika Latin.
Divisi smartphone LG telah mencatat kerugian sekitar $4,5 miliar dalam enam tahun terakhir seperti dilaporkan Reuters. Pangsa global LG saat ini hanya sekitar 2%. Tahun lalu perusahaan mengirimkan 23 juta ponsel ke seluruh dunia. Sebagai pembanding Samsung mengapalkan 256 juta unit berdasarkan data Counterpoint.
LG menjadi bagian dari merek ponsel terkenal lainnya Nokia, HTC dan Blackberry yang jatuh dari ketinggian.