Karanganyar, Gatra.com- Beragam situasi terjadi di hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Karanganyar. Mulai dari peserta didik PTM lupa bawa bekal makan sampai suasana kelas yang canggung.
Di SMPN 1 Karanganyar, siswa mulai berdatangan ke sekolah sekira pukul 07.15 WIB.
Pihak sekolah sudah membuat denah tempat duduk di 10 kelas yang digunakan dalam uji coba PTM. Masing-masing kelas diisi sebanyak 10 anak. Nantinya 100 anak kelas VIII tersebut akan mengikuti uji coba ini selama dua pekan. Dalam satu hari, anak-anak akan mengikuti pembelajaran selama 2 jam.
"Nanti jadi evaluasi. Semangat anak-anak, konfisi fisiknya. Kalau ada yang putus di tengah jalan (tidak mengikuti PTM), karena apa, kita evaluasi," ucap Dradjad, Kapala SMPN 1 Karanganyar.
Sekretaris Satgas Covid-19 Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto mengatakan tak banyak catatan dari 5 sekolah pelaksana uji coba PTM. "Misalnya siswa enggak bawa hand sanitizer, lupa bawa bekal dan pembelajaran belum cair. Masih canggung. Ini tak terlalu berarti. Pada intinya semua prokes sudah diterapkan dan berjalan baik," katanya.
Sementara itu di Sragen, Dinas Pendidikan menyoroti kerumunan penjemput di SDN 4 Sragen selama pelaksanaan ujicoba pembelajaran tatap hari pertama.
"Di SDN 4 Sragen memang sempat ada kejadian kerumunan. Bukan pas pembelajaran atau kerumunan siswanya, tapi malah dari orangtua yang menjemput. Itu kekurangan yang kita evaluasi agar tidak terulang lagi," papar Kadisdikbud Sragen, Suwardi.
Suwardi mengungkapkan saat terjadi insiden kerumunan di SDN 4 Sragen, pihak Satpol PP sempat hadir untuk membantu memberikan pemahaman dan membubarkan kerumunan.
Ia pun berharap pihak sekolah bisa menertibkan penjemputan oleh orangtua saat kepulangan siswa. Sehingga tidak lagi terjadi kerumunan.