Larantuka, Gatra.com – Siklon Seroja menghantam wilayah Nusa Tenggara Timur pada tanggal 5 April 2021 pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Akibat kejadian ini, terdapat beberapa bencana alam turunan seperti banjir bandang, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Kejadian ini menyebabkan jatuhnya puluhan korban jiwa dan mengungsinya ratusan korban selamat.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada Senin malam, (5/4), Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, membeberkan kronologi terbentuknya Siklon Seroja ini serta prediksi kapan siklon ini akan lenyap.
“Jadi, kami prediksi sampai tanggal 6 (akan) mulai melemah dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia,” paparnya.
“Hari ini tanggal 5 jam 18.00 lebih, nah ini posisinya sudah lebih ke Barat Daya sehingga nanti diprediksi sekitar tanggal 6 itu semakin melemah karena jaraknya semakin jauh meskipun hari ini kekuatannya mengalami peningkatan. Sebelumnya hanya 35km/jam saat menjadi siklon, hari ini bisa mencapai 85km/jam,” tambahnya.
Meski sudah menjauh dari wilayah perairan Indonesia, Dwikorita tetap menghimbau semua pihak untuk tetap berwaspada. “Jadi yang perlu diwaspadai saat ini adalah angin kencangnya, curah hujannya, dan nanti diprediksi tanggal 6, karena jaraknya semakin menjauh maka semakin melemah dan akhirnya tanggal 7 juga semakin melemah dan diharapkan akan punah (ketika) nanti memasuki wilayah Barat Australia,” pungkasnya.