Anambas, Gatra.com - Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengaku, sangat prihatin kepada pelajar dan mahasiswa yang berada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri. Pasalnya siswa siswi di sejumlah Kecamatan yang ada kerap kesulitan mendapatkan akses internet.

Para anak didik terpaksa memburu jaringan seluler di dataran tinggi atau di tepi pantai yang berhadapan negeri seberang. Memang Kabupaten Anambas memiliki banyak gugusan pulau yang paling terluar dan berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Ansar mengakui, infrastruktur telekomunikasi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan hingga kini masih jauh dari kata memadai dan masih terus menjadi persoalan. Apalagi, kata dia, semenjak Pandemi Covid 19 proses belajar mengajar dalam jaringan (Daring) menambah kesulitan.

"Dalam hal ini, peran dan kordinasi pemerintah daerah dan pusat sangat diharapkan untuk merealisasikan kebutuhan dasar teknologi internet dan telekomunikasi mereka bisa terpenuhi. Saya terharu melihat semangat siswa siswi kelas X SMA Negeri 1 Jemaja yang sedang menyelesaikan ujian sekolah secara daring di tepi Pantai Padang Melang, Jemaja," katanya, Senin (5/4).

Ansar memastikan, akan mengupayakan pembangunan tower telekomunikasi BTS teknologi 4G di gugusan Pulau Anambas. Ia juga meminta seluruh pelajar di Jemaja tetap semangat meski harus pergi ke Pantai untuk bisa menyelesaikan pelajaran dan ujian secara daring karena persoalan keterbatasan sinyal internet.

"Adik-adik harus tetap semangat belajar meski dalam kondisi terbatas. Direncanakan mulai tahun ini akan mengupayakan pembangunan BTS 4G di beberapa pulau di Anambas agar semua bisa dengan mudah belajar secara daring di rumah selama Covid 19 tanpa kendala," ujarnya.

Di Pulau Jemaja, kata Gubernur, diperkirakan ada sekitar 5 BTS 4G yang akan dibangun dari 17 BTS 4G yang dialokasikan di Anambas. "Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai semua sehingga adik-adik tidak perlu jauh-jauh ke Padang Melang untuk mencari sinyal internet," tuturnya.