Sukoharjo, Gatra.com - Hari pertama pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sukoharjo dimulai hari ini, Senin (5/4). Setidaknya ada lima sekolah yang ditunjuk, yakni SMP Negeri 1 Sukoharjo, Mts Negeri 2 Sukoharjo, SMA Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 1 Sukoharjo dan MAN 1 Sukoharjo.
Di hari pertama uji coba PTM ini, ditemukan sejumlah siswa yang masih nampak kikuk dan bingung. Hal ini lantaran ada beberapa aturan baru setelah setahun tidak masuk sekolah.
"Masih kikuk lama tidak masuk (sekolah)," ungkap Dian Nur Fitria salah satu siswa 10 MIPA MAN 1 Sukoharjo.
Di hari pertama uji coba PTM ini, secara langsung Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo, Etik Suryani-Agus Santosa melakukan pemantauan di SMP Negeri 1 Sukoharjo. Dalam kesempatan itu, Bupati meminta agar Protokol Kesehatan (Prokes) dijalankan ketat. Bahkan usai pembelajaran selesai, siswa diminta langsung pulang.
"Kalau melihat situasinya aman-aman saja, siswa datang diantar orang tua dan tidak ada yang yang naik angkutan umum. Semoga berjalan lancar dan tidak ada klaster Covid-19 baru selama uji coba PTM ini," kata Bupati.
Uji coba PTM dilakukan selama 11 hari mulai 5 April hingga 16 April. Setelah itu akan dilakukan evaluasi dan jika berjalan lancar akan disiapkan ujicoba di setiap kecamatan.
"Dalam uji coba, setiap kelas masuknya bergiliran dimana tiap hari 16 siswa dengan kursi diatur agar ada jarak. Setiap hari hanya ada dua mata pelajaran dan tiap mata pelajaran waktunya 30 menit. Tidak ada istirahat dan tidak ada kantin," ucap Bupati.
Dengan pengaturan seperti itu, maka siswa begitu datang langsung masuk kelas mengikuti pelajaran, dan setelah selesai langsung diminta pulang. Selama di kawasan sekolah protokol kesehatan (Prokes) diberlakukan ketat. Masuk sekolah pakai masker, ada pengecekan suhu, juga ada tempat cuci tangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno menambahkan, sebelum uji coba, semua guru sudah mendapatkan vaksinasi. Selain itu, pihaknya juga telah mengatur jarak meja belajar antar siswa 1,5 meter.
Bahkan, setiap siswa wajib diantar jemput oleh orang tuanya untuk memastikan setelah pulang sekolah tidak berhenti ditempat lain.
"Dalam satu kelas masuk sekolahnya bergantian. Jadi, selama ujicoba ada pengawas siswa. Sekolah juga mengaktifkan grup Whatsapp masing-masing kelas untuk mengecek apakah siswa sudah sampai dirumahnya," pungkasnya.