Palembang, Gatra.com - PT KAI (Persero) Divisi Regional (Divre) III Palembang, menargetkan sebanyak 5.478 pegawai yang akan menjalani vaksinasi virus corona atau Covid-19. Itu sebagai upaya pencegahan corona dan mendukung program Pemerintah Pusat.
Manager Humas Divre III Palembang, Aida Suryanti, mengatakan sebelumnya ada 274 pegawai KAI Divre III yang telah divaksinasi pada 1 April 2021 dari target tersebut. Kali ini, sebanyak 450 pegawai menjalani di Klinik Mediska Palembang.
“Para pegawai yang divaksin itu mulai dari level manajemen hingga pelaksana di bidang operasional, frontliner dan administrasi yang bertugas di Palembang,” ujarnya di Palembang, Senin (5/4).
Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah menyesuaikan dengan jadwal vaksinasi dinas kesehatan kota setempat. Semakin banyaknya pegawai yang divaksinasi diharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat saat menggunakan transportasi kereta api.
“Dengan vaksinasi tersebut semoga dapat segera memulihkan perekonomian Indonesia,” katanya.
Dijelaskannya, wujud nyata upaya pencegahan Covid-19 di internal pegawai KAI dan sebagai dukungan program pemerintah, pihaknya berharap dengan vaksinasi Covid-19 tersebut dapat memberikan pelayanan yang aman dan sehat kepada masyarakat yang menggunakan transportasi Kereta Api (KA).
“Kami ingin para pegawai terlindungi lewat vaksinasi itu. Dengan perjalanan kereta api yang semakin aman dari Covid-19, kepercayaan pelanggan akan moda transportasi kereta api juga diharapkan terus meningkat,” ujarnya.
Dikatakannya, vaksinasi tersebut sangat diperlukan oleh KAI karena pegawai KAI memegang peranan penting untuk menyediakan transportasi baik untuk penumpang maupun barang. Kemudian, para petugas di lapangan secara intens dan rutin melayani masyarakat di stasiun dan di atas kereta api.
Dibeberkannya, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Divre III Palembang pun telah dijalankan. Mulai dari dengan pemberian Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, handsanitizer, penyemprotan disinfektan secara rutin di area kerja, screening frontliner dengan tes antigen, pelaksanaan self assessment, medical check up, pembagian vitamin, dan pengaturan Work From Home (WFH) bagi pegawai administrasi kantor.
“Bukan itu saja, penerapan prokes (protokol kesehatan) juga ketat dilakukan bagi tamu eksternal yang akan masuk di lingkungan kantor harus membawa hasil negatif tes antigen dan dalam keadaan sehat,” katanya.