Jakarta, Gatra.com - Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli melaporkan sudah 62 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur dampak dari cuaca ekstrem sejak Minggu (4/4).
“Korban yang meninggal sebanyak 56 merupakan warga Desa Nelelalamadike Kecamatan Ileboleng dan enam orang lainnya adalah warga Kecamatan Adonara,” kata Agus, sebagaimana dilaporkan Antara, Senin (5/4).
dalam laporan wakil bupati, empat orang lainnya berasal dari desa Oyangbaran Kecamatan Wotanulumado dan sebanyak tiga orang dan satu orang di Waiwerang masih dalam pencarian tim penyelamat.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejak banjir bandang dan longsor tercatat 44 orang meninggal dunia dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
Data sementara hingga Senin (5/4) pukul 05.00 WIB, tercatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.
Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).
Adapun kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, rumah terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.
BPBD Kabupaten Flores Timur menghadapi beberapa kendala dalam mendukung upaya penanganan darurat karena akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat.