Semarang, Gatra.com – KONI Jawa Tengah (Jateng) andalkan tujuh cabang olahraga (cabor) untuk mendulang banyak medali emas di PON XX Papua, 2-15 Oktober 2021.
Ketua Umum KONI Jateng, Subroto, mengatakan, dari hasil monitoring dan evaluasi, ada tujuh cabor unggulan yang diproyeksikan masing-masing akan menyumbangkan tiga medali emas.
“Ketujuh cabor itu adalah atletik, wushu, taekwondo, pencak silat, billiar, menembak, dan panjat tebing. Ketujuh cabor ini kita masukkan ke dalam klaster unggulan pertama,” katanya, Minggu (4/4).
Menurutnya, ketujuh cabor ini akan memberikan kontribusi 50% lebih dari target peroleh medali emas di PON Papua, yakni sebanyak 40 medali emas.
Target 40 emas ini setelah KONI Jateng memetakan cabor yang diproyeksikan bisa menyabet minimal tiga emas, dua emas, dan satu emas.
“Kami telah melakukan evaluasi dan monitoring semua cabor untuk menentukan target 40 medali emas di PON Papua,” ujar Subroto.
Guna persiapan menghadapi PON di Papua, KONI Jateng mendapatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jateng senilai Rp100 miliar.
Anggaran tersebut digunakana untuk persiapan PON, seperti pelatda, pemberangkatan kontingan nanti, dan lain-lain.
Pandemi Covid-19, lanjut Subroto, memang ikut berpengaruh pada alokasi dana untuk PON yang tidak bisa maksimal.
“Anggaran akan turun dua kali, yakni 75% turun saat anggaran murni, sisanya 25% turun saat anggaran perubahan. Mengingat kebutuhan PON, kami berupaya agar yang 25% bisa cair lebih awal,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum II KONI, Sudarsono, menambahkan, penetapan klaster cabor unggulan tidak asal-asalan, tapi merujuk pada dari hasil Kejurnas, Pra-PON, dan hasil PON di Jawa Barat.
Ada empat klaster, yakni klaster cabor unggulan pertama, klaster unggulan II-A, klaster unggulan II-B, dan Klaster unggulan III.
“Seperti cabor panjat tebing, awalnya tidak masuk klaster unggulan pertama. Namun, melihat perkembangan dan hasil monitoring, akhirnya masuk klaster unggulan pertama,” katanya.
Sejak Maret 2021, ujar Sudarsono, telah dilakukan Pelatda sentralisasi untuk semua cabang olahraga, meski belum maksimal karena adanya pandemi Covid-19.