Semarang, Gatra.com- Sebanyak 140 sekolah jenjang SMP, SMA, SMK dan MA di Jawa Tegah (Jateng), mulai Senin (5/3) menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan, semua sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) wajib memberikan laporan harian untuk dilakukan evaluasi.
“Mulai besok Senin sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka wajib memberikan laporan harian. Kita akan awasi dan evaluasi terus menerus,” katanya di Semarang, Minggu (4/4).
Guna memantau pelaksanaan uji coba PTM, lanjut Ganjar telah memerintahkan kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Jateng, serta cabang dinas untuk mengecek persiapan sekolah satu per satu.
Sekolah agar dicek sarana dan prasarana sudah terpenuhi, kemudian standar operasional prosedur (SOP) agar dipastikan berjalan baik, tidak hanya pada siswa, tapi juga guru-gurunya. “Semua mesti disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Pada pembukaan hari pertama uji coba PTM itu, Ganjar sebenarnya berharap kiai pengasuh pondok pesentren dan cendekiawan perguruan tinggi dari Forum Cinta Tanah Air bisa masuk ke sekolah-seolah itu.
Untuk memberikan pengantar, ceramah, dan mengaji di awal agar para siswa paham, bahwa mereka tidak hanya belajar matematika, ilmu eksak, pengetahuan dan lainnya, tapi juga harus belajar karakter serta budi pekerti.
“Namun, karena waktunya pendek, nanti akan diambil di tengah-tengah teman-teman dari Forum Cinta Tanah Air untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah,” katanya.
Ganjar menambahkan utuk tahap pertama uji coba PTM digelar di 140 sekolah tersebar di 35 kabupaten/kota. Bila semuanya berjalan baik, maka bertahap akan dilakukan penambahan jumlah kelas dan sekolah.
“Targetnya sampai Juli mendatang seperti yang diharapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah bisa berjalan. Ini juga tergantung pada banyak kondisi, termasuk jumlah vaksin Covid-19,” ujar Ganjar.