Jakarta, Gatra.com- Gubernur Papua, Lukas Enembe bikin geger lantaran menyusup ke Papua Nugini melalui jalan tikus. Aksi nekat Lukas mengundang berbagai reaksi. Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat peringatan. Bahkan, jika diulang lagi bisa dipecat.
Sedangkan Lukas Enembe mengakui bahwa dia pergi ke Vanimo, Papua Nugini untuk berobat. Dia pergi bersama dengan dua kerabatnya dengan naik ojek lewat jalur tradisional. Akhirnya, gubernur dideportasi dari Papua Nugini karena tidak memiliki surat-surat perjalanan.
Seperti diketahui PNG merupakan basis Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengendalikan operasinya. Kehadiran Enembe di PNG bisa membahayakan dirinya jika bertemu dengan OPM. "Kami tidak punya urusan dengan Lukas Enumbe, dia adalah oportunis. Sementara kami adalah pejuang. Jadi kami tidak punya hubungan dengan Lukas Enembe," kata Sebby Sambom, juru bicara Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB-OPM), 03/04.
Sebby mengklaim kapan pun orang Papua bisa pergi ke PNG. "Vanimo ke Jayapura itu hanya 40 Menit jalan darat, jadi kapan saja bisa ke Vanimo, PNG. Dan tanah orang PNG dan West Papua sama. Kami semua yang punya tanah Papua dari Sorong sampai Samarai, dan secara tradisional kami punya hak yang sama. Dan siapa saja yang lahir di atas tanah Papua yaitu dari Sorong sampai di Samarai, PNG, punya hak yang sama, karena kami semua pemilik Negeri Paradise Papua," tegasnya.
Sebby juga mengungkap bahwa alasan berobat Enembe kurang beralasan. Karena secara pelayanan medis, Vanimo jauh terbelakang dibandingkan Jayapura. "Vanimo belum maju dibandingkan Jayapura, tapi mereka negara merdeka. Jayapura masih di bawah Pemerintah Indonesia, maka ada perbedaannya," katanya.