Vatikan, Gatra.com- Paus Fransiskus untuk tahun keduanya secara berturut-turut memimpin upacara Jalan Salib (Via Crucis) pada Jumat Agung di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, bukan di tembok Colosseum.
Di malam hari, Paus merayakan Misa Peringatan Sengsara Tuhan di Basilika Vatikan, sementara khotbah disampaikan oleh Kardinal Raniero Cantalamessa dari Rumah Kepausan. Menurut tradisi yang berlaku, segera setelah berakhirnya kebaktian, Paus harus pergi ke Colosseum, di mana, menurut legenda, orang-orang Kristen pertama menjadi martir di sana.
Namun, karena pandemi, seperti setahun yang lalu, Paus Fransiskus pada pukul sembilan malam waktu Vatikan, pergi ke serambi Katedral Santo Petrus untuk memimpin prosesi yang didedikasikan untuk mengenang penderitaan dan wafatnya Yesus Kristus.
Kali ini, upacara Via Crucis kembali digelar di lapangan kosong di depan gereja Katolik utama dunia, di mana sekelompok kecil anak-anak memikul salib, ditemani para suster dan guru dengan obor di tangan. Semuanya menampilkan 14 stasi Jalan Salib.
Di setiap stasi, selain kutipan Injil, juga dibacakan renungan doa, yang tahun ini ditulis oleh anak-anak dari salah satu paroki Roma dan kelompok pramuka dari wilayah Umbria Italia.
Renungan doa yang mereka bacakan banyak memuat gambaran situasi pandemi di Italia yang menyedihkan. Beberapa anak bercerita tentang kesepian mereka selama berbulan-bulan menjalani isolasi yang panjang, anak lainnya bercerita tentang bagaimana mereka menemani kakeknya ke rumah sakit karena Covid-19, lalu meninggal beberapa hari kemudian.
Murid dari dua panti asuhan kota Roma telah menyiapkan gambar khusus untuk Via Crucis yang menggambarkan kisah Perjanjian Baru tentang Yesus yang memikul salib. Prosesi ini ditayangkan secara langsung melalui televisi ke puluhan negara.
Prosesi Jalan Salib dilakukan dengan berjalan kaki mengitari Obelisk, monumen tinggi yang dari Mesir dibawa ke Roma oleh kaisar Caligula. Setelahnya prosesi dilanjutkan dengan menaiki serambi Basilika Vatikan, tempat salib diserahkan kepada Paus Fransiskus. Ia sendiri tidak ambil bagian langsung dalam memikul salib, tetapi hanya membaca doa.
Selain Paus, Via Crucis juga disaksikan oleh sekelompok kecil kardinal, pastor, biarawan, dan masyarakat awam. Di akhir upacara yang berlangsung selama satu jam itu, Paus memeluk empat anak, yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan, yang berlari ke teras katedral. Setelah usai, Paus terlihat meninggalkan lapangan Santo Petrus.
Sehubungan dengan langkah-langkah darurat untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang tengah berlaku di Vatikan, semua layanan dan ritual Pekan Suci diadakan dengan partisipasi sejumlah kecil pemuka agama dan masyarakat awam. Namun, siaran langsung secara daring dari semua prosesi ini dapat disaksikan melalui portal informasi Tahta Suci Vatikan.