Yogyakarta, Gatra.com – Keraton Yogyakarta menggelar sejumlah  acara untuk merayakan ulang tahun ke-75 sang raja, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Salah satunya berupa pementasan tari yang diilhami dari serat atau tulisan karya Sultan HB X sendiri.

Tari bertajuk Bedhaya Mintaraga itu bakal dipentaskan perdana di puncak acara peringatan ultah Sultan dan disiarkan secara daring pada 10April mendatang.

“Sejak jauh-jauh hari Ngarsa Dalem (panggilan Sultan) sudah dhawuh (perintahkan) untuk menyiarkan Bedhaya Mintaraga ini agar dapat disaksikan masyarakat,” tutur KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo penanggungjawab pementasan ini, Jumat (2/4).

Tari tersebut diilhami dari Serat Lenggahing Harjuna yang ditulis langsung oleh Sultan HB X. Nama Mintaraga diambil dari tokoh pewayangan Raden Arjuna saat sedang bertapa.

Tari akan dibawakan oleh sembilan penari yang memerankan Arjuna dan delapan istrinya, yakni Sembadra, Larasati, Srikandi, Lestari, Palupi, Manohara, Dresanala, dan Supraba.

Pemilihan nama Mintaraga mengandung ajaran mesu budi yakni usaha mengendalikan hawa nafsu, baik fisik maupun psikis. Delapan istri Arjuna dalam tari itu sesungguhnya ajaran ksatria yang melekat pada manusia sejati.

Mereka menjadi simbol pencerahan; penyatuan cipta, rasa dan karsa agar hidup menjadi selaras; simbol kebaikan, keluhuran, dan kebenaran; simbol kekuatan manusia; cinta kasih pada sesama manusia; keteguhan hati manusia; kecerdasan dan penguasaan batin; serta simbol kewibawaan.

“Karakter dan sifat yang berbeda-beda dari kedelapan istri Raden Arjuna tersebut justru menjadi kekuatan yang saling melengkapi,” kata dia.

Menurut Notonegoro, pementasan di Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta digelar tertutup dan tak mungkin disiarkan.

“Sehingga dibuat rakit atau kelompok kedua yang bisa disaksikan secara livestreaming. Harapannya masyarakat bisa ikut menyaksikan dan mendapatkan inspirasi dari Bedhaya Mintaraga yang kaya nilai-nilai kebaikan,” katanya.

Selain tari karya Sultan HB X, peringatan ultah ke-75 dan 32 tahun bertakhta juga ditandai dengan pameran ‘Bojakrama: Jamuan Kenegaraan Keraton Yogyakarta’. Pameran koleksi peralatan makan dan minum untuk jamuan kerajaan ini digelar pada 2 April -27 Juni 2021.