Palembang, Gatra.com - Pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Palembang menjelang perayaan hari Paskah dijaga ketat oleh pihak keamanan TNI dan Polri. Bahkan, dua panser pun diterjunkan untuk mengawal jalannya ibadah tersebut.
Berdasarkan pantauan, setiap jemaat gereja yang akan masuk pun diperiksa mulai dari barang bawaan hingga kondisi kesehatan mereka. Untuk memastikan jemaat tersebut aman.
Ketua Dewan Pastoral Paroki Gereja ST Yoseph Palembang, Fortunatus Sujadianto mengatakan sebelum perayaan hari Paskah pada Minggu (4/4) mendatang. Serangkaian acara sudah dilakukan mulai dari Kamis Putih, Jumat Agung dan malam Paskah.
"Jumat Paskah hari ini akan dibuka dua sesi yakni pukul 15.00 WIB dan 18.00 WIB," katanya, Jumat (2/4).
Untuk pengamanannya, saat ini dibantu sekitar 20 polisi dari Polrestabes Palembang, dan ditambah tujuh anggota TNI dari Kodam II Sriwijaya beserta mobil Panser nya yang sudah didatangkan pada Kamis kemarin (1/4).
"Kami juga membatasi jumlah jemaat yang datang, sesuai protokol kesehatan," terangnya.
Dia mengaku, jumlah jemaat di dalam gereja hanya diperbolehkan 1000 orang. Jika, nantinya sudah terisi penuh maka akan ditempatkan diluar. Namun, tetap menjaga jarak. Selain itu, pihaknya juga mewajibkan setiap jemaat untuk melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan, hingga pengecekan suhu tubuh.
"Kami harap prosesi menjelang Paskah ini berjalan lancar dan aman," harapnya.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri sebelumnya mengatakan penjagaan ini dilakukan secara ketat untuk semua gereja dalam rangka mengantisipasi aksi teror. Selain itu, seluruh personel nantinya akan berkeliling dan memantau seluruh gereja serta pintu masuk perbatasan.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Densus 88 antiteror untuk mendeteksi jaringan kelompok teroris.
"Seluruh Kapolres sudah bergerak untuk memastikan keamanan. Mudah-mudahan tidak ada di tempat kita," singkatnya.
Untuk diketahui, aksi teror ini terjadi sejak sepekan terakhir, yakni aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Kemudian, disusul aksi teror di Mabes Polri oleh seorang perempuan yang memberondong polisi dengan tembakan.