Taipei, Gatra.com- Kecelakaan kereta terjadi di dekat terowongan bawah tanah, di Hualien, Taiwan pada Jumat (2/4). Insiden mengenaskan ini menewaskan setidaknya 36 penumpang. Sementara 98 orang mengalami luka-luka. Dugaan sementara, kecelakaan ini disebabkan oleh kendaraan konstruksi yang berada di lereng bukit tergelincir ke jalur kereta. Selanjutnya kereta menabrak truk itu dan keluar jalur.
Kereta bernama Taroko Express itu membawa 350 penumpang dalam delapan gerbong. Mereka yang selamat nekat menjebol jendela, pintu, hingga atap kereta untuk menyelamatkan diri. Petugas penyelamat telah dikerahkan, dan berjibaku menyelamatkan sekitar 70 penumpang yang masih terperangkap di dalam kereta.
Kecelakaan ini terjadi di hari pertama festival ziarah kubur, sebuah tradisi keagamaan tahunan di Taiwan. Orang-orang mudik ke kampung halaman mereka untuk bertemu keluarga dan beribadah di kuburan leluhur mereka. Karena itu, penumpang kereta sedang ramai.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam cuitannya di Twitter mengatakan, akan berupaya penuh untuk menyelamatkan para penumpang. "Kami akan terus melakukan segala upaya untuk memastikan keamanan penumpang setelah insiden yang memilukan ini," ujarnya dikutip Associated Press (2/4).
Taroko Express adalah salah satu kereta tercepat di Taiwan, yang memiliki kecepatan sekitar 80 mil (128 km) per jam. Kereta itu biasa melintas di jalur sekitar kawasan pantai timur Taiwan.
Insiden kecelakaan ini dianggap sebagai yang terparah yang dihadapi presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, sejak dia menjabat pada tahun 2016. Sebelumnya, kecelakaan kereta di Taiwan juga pernah terjadi pada Oktober 2018.
Kecelakaan itu menimpa sebuah kereta ekspres yang tergelincir saat berbelok di tikungan sempit, di pantai timur laut Taiwan. Saat itu, korban tewas mencapai 18 orang, dan korban luka-luka hampir 200 orang.
Pada tahun 1991, tabrakan kereta terjadi di Taiwan barat menewaskan 30 orang. Kejadian itu dianggap sebagai kecelakaan terburuk sebelumnya, pada sistem kereta api di akhir abad ke-19.