Wonogiri, Gatra.com- Pemerintah secara resmi melarang mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei. Pengumuman ini praktis langsung menarik perhatian masyarakat, khususnya warga perantauan atau kaum boro Wonogiri.
Ketua Umum Paguyuban Wonogiri Manunggal Sedyo (Pawonmas) yang juga salah satu paguyuban kaum boro Wonogiri di Jabodetabek, Agus Suparyanto mengaku, sebagian warga ada yang merasa khawatir, namun banyak juga yang menanggapi pelarangan itu dengan biasa. Pasalnya mereka berpikir kebijakan tersebut bisa sewaktu-waktu berubah.
"Sikap teman-teman biasa saja. Jika nanti ada kelonggaran ya mudik. Kalau tidak, ya mungkin tidak mudik. Intinya banyak yang menerima pelarangan itu. Kebijakan bisa sangat dinamis. Selain itu kami bakal menunggu perkembangan di lapangan," ungkapnya Jum'at (2/4).
Menanggapi tidak adanya program mudik gratis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, Agus pun mendukung langkah tersebut. Hal itu mengikuti kebijakan pusat untuk mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. "Kami selalu mendukung kebijakan pemerintah. Baik pusat maupun daerah," ucapnya.
Kendati demikian, dilanjutkan Agus, kaum boro sangat antusias apabila ada program mudik gratis itu. Pasalnya sejak adanya program itu yakni pada tahun 2016 lalu, banyak warga kaum boro yang memanfaatkannya.
Seperti diketahui, Pemkab Wonogiri kembali meniadakan program mudik gratis 2021. Langkah itu diambil karena adanya kebijakan pemerintah pusat yang melarang adanya mudik lebaran tahun ini.