Jakarta, Gatra.com - Kondisi ekonomi dan nasional dan rumah tangga dinilai memburuk oleh masyarakat selama pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam acara rilis survei bertajuk "Kondisi Ekonomi-Politik 1 Tahun Covid-19: Penilaian Publik Nasional" yang berlangsung hari Kamis (01/04).
Survei melibatkan 1064 responden dari seluruh Indonesia dengan metode wawancara yang dilakukan pada 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Adapun Margin of error dari survei ini kurang lebih 3,07%.
Berdasarkan hasil survei, 59% responden menilai kondisi ekonomi rumah tangga memburuk atau jauh lebih buruk dan 28% responden menilai tidak mengalami perubahan. Di samping itu, ada pula responden yang menilai kondisi ekonomi rumah tangganya membaik, yakni 13% responden.
Abbas menyebutkan bahwa terdapat lonjakan sebesar 50 persen dari awal pandemi di bulan maret 2020 hingga Maret 2021.
“Kalau kita lihat trennya memang drastis perubahannya terutama dari periode Maret ini. Yang menilai kondisi ekonomi buruk itu meningkat tajam dari 19% pada awal pandemi, menjadi 59% dan saat ini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan,” ujar Abbas.
Responden yang menilai kondisi perekonomian nasional membaik juga menurun sejak awal pandemi. Pada Maret 2020, jumlah respoden yang menilai perekonomian nasional membaik berada di angka 49% lalu berubah menjadi 13% di bulan Maret 2021.
Meski mayoritas responden mengatakan kondisi ekonomi memburuk, mereka dinilai optimis dalam memandang perekonomian setahun kedepan. Berdasarkan data, Sebanyak 54,7% responden memandang ekonomi rumah tangga akan membaik dan sebanyak 49,6% responden menilai ekonomi akan nasional membaik.
Walau begitu, Abbas menjelaskan bahwa presentase tersebut lebih rendah ketimbang sebelum pandemi Covid-19 melanda.
“Kita dapat simpulkan bahwa tingkat optimisme mengenai kondisi ekonomi ini memang belum benar-benar pulih seperti sebelum wabah Covid-19,” ucap Abbas.