Surabaya, Gatra.com - Aksi bom bunuh diri di Makasar dan serangan terduga teroris di Mabes Polri membuat aparat melakukan pengamana sejumlah obyek vital. Begitu pula Pemerintah Kota Surabaya bersama aparat kepolisian yang mengupayakan pengamana di sejumlah obyek vital.
Salah satu pengamanan dilakukan di sejumlah tempat ibadah, terutama gereja yang pernah menjadi lokasi teror bom pada 2018 lalu di Surabaya. Dengan begitu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjamin keamanan setiap umat Kristiani yang melakukan ibadah hingga perayaan Paskah pada Minggu (4/4).
"Kami pantau keamanannya. Bagaimana parkirnya dan protokol kesehatannya. Untuk memberikan keamanan di seluruh gereja. Karena bagaimana pun, kami berharap betul Surabaya jadi kota yang aman dan nyaman untuk beribadah," kata Eri kepada wartawan, Kamis (1/4).
Terkait keamanan tersebut, Eri bersama aparat meminta petugas keamanan di gereja agar mengatur kapasitas dan alur parkir. Misalnya, dengan memisahkan antara parkiran kendaraan roda 4 dan 2 di tempat yang berbeda dengan jarak agak jauh dari gereja.
Ia juga meminta petugas memeriksa setiap orang yang parkir di tempat yang telah ditentukan. Tujuannya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, berdampak langsung pada para jemaat di gedung gerejanya.
"Pengamanan tadi, parkir mobil dan motor di tempat yang berbeda. Jadi, ada jarak sebelum pintu masuk (gereja). Pada waktu (jemaat) memarkir mobil dan motornya, sudah kami cek duluan. Setelah itu, (diperbolehkan) masuk area gereja," kata Eri.
Selain itu, soal mematuhi protokol kesehatan, Eri bersama aparat juga mengimbau para pemuka agama untuk mengurangi kapasitas jemaat. Misalnya, jika ada gereja yang kapasitas jemaatnya lebih dari 1000 orang, maka diminta untuk mengurangi hingga 300 jemaat saja.
Sebagai informasi, kepolisian daerah JAwa Timur dan Polrestabes telah mengupayakan pengamanan sejak Rabu (31/3). Polisi melakukan penyisiran dan sterilisasi di sejumlah gereja untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban hingga perayaan Paskah usai.