Home Hukum Sterilisasi Gereja, Polisi Bawa Anjing Pelacak

Sterilisasi Gereja, Polisi Bawa Anjing Pelacak

Tegal, Gatra.com- Polres Tegal Kota, Jawa Tengah melakukan sterilisasi gereja menjelang rangkaian ibadah Paskah, Kamis (1/4). Anjing pelacak dikerahkan untuk mengantisipasi adanya bom.

Sterilisasi antara lain dilakukan di Gereja Hati Kudus Yesus yang merupakan satu-satunya gereja katolik di Kota Tegal. Sebanyak 20 personel Satuan Sabhara dikerahkan untuk melakukan sterilisasi.

Menggunakan metal detektor dan kaca detektor, mereka menyisir dan mengecek seluruh area gereja mulai dari halaman geraja hingga tempat ibadah. Pengecekan juga melibatkan dua anjing pelacak dari Unit Satwa yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi bahan peledak.

Kepala Satuan Sabhara Polres Tegal Kota, Iptu Bambang SD mengatakan, sterilisasi dilakukan agar umat Kristiani bisa menjalankan rangkaian ibadah Paskah dengan aman dan nyaman.

"Dalam sterilisasi ini kami gunakan satwa kami dari K9, spesifik dari penjinak bom, untuk menemukan manakala ada suatu bahan peledak yang diletakan di sekitar gereja atau di dalam tempat ibadah, dan metal detektor untuk mengetahui apakah ada benda-benda yang bisa digunakan untuk melakukan teror," ujarnya.

Menurut Bambang, selain di Gereja Hati Kudus Yesus, sterilisasi juga dilakukan di 11 gereja lainnya untuk memastikan kondisi seluruh gereja aman untuk pelaksanaan ibadah Paskah. "Pada saat pelaksanaan ibadah, delapan personel akan berjaga di tiap gereja. Kami juga akan melakukan patroli," imbuh Bambang.

Pastor Paroki Gereja Hati Kudus Yesus Tegal, Romo Agustinus Dwiyantoro mengatakan, rangkaian ibadah Paskah akan digelar mulai Kamis (1/4) hingga Sabtu (3/4). "Jumlah umat nanti dibatasi maksimal 200 orang dari kapasitas 600. Sisanya nanti pakai online," ujarnya.

Pasca terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Romo Agustinus mengatakan tidak ada tim pengamanan khusus yang disiagakan gereja. Umat menurut dia, tetap menjalankan ibadah seperti biasa dengan ketentuan yang selama ini sudah berjalan.

"Tidak terlalu banyak perbedaannya. Tapi kita tetap meminta umat untuk mengikuti standar seperti barang bawaan tidak mencurigakan. Kalau orang datang basisnya harus dikenal, dengan karcis pendaftaran, lalu fungsi kontrol kita juga diaktifkan kalau ada orang asing, orang yang jarang beribadah di sini," ujarnya.

1223