Jakarta, Gatra.com- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono memastikan bahwa jenis senjata yang digunakan pelaku teror ZA di Mabes Polri, merupakan jenis Airgun berkaliber 4,5 MM. Kepastian itu didapatkan dari hasil pengecekan uji labfor atas sejumlah barang bukti yang ditemukan dari jasad pelaku teror tersebut.
"Dari hasil pengamatan gambar senjata yang dipergunakan pelaku jenis pistol Airgun BB bullet call 4,5mm," kata Argo dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (1/4).
Argo menambahkan, pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan soal asal-usul senjata airgun tersebut bisa didapatkan oleh pelaku. Butuh usaha lebih untuk mengetahuinya karena pelaku telah meninggal dunia setelah dilumpuhkan aparat.
Diketahui, senjata Airgun ini menggunakan gas CO2 sebagai pendorong peluru. Co2 penggunaannya ditancapkan dan dipasang pada bagian popor senjata.
Airgun sendiri adalah salah satu jenis senjata angin, maka mekanisme yang digunakan untuk menembak memanfaatkan tekanan angin. Hal yang sama bisa ditemukan pada senapan angin atau airsoft gun.
Namun, ada perbedaan mendasar. Untuk airgun, angin yang digunakan adalah karbondioksida atau CO2. Peluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri yang terbuat dari logam. Sementara airsoft gun menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan.
Dengan begitu, airgun lebih memiliki kekuatan dan lebih berbahaya ketimbang airsoft gun. Jika ditembak dari jarak dekat, airgun bisa melukai atau bahkan mematikan orang.