Home Ekonomi Gabung Bangun Smelter, Tsingshan Bisa Beli Tambang Freeport

Gabung Bangun Smelter, Tsingshan Bisa Beli Tambang Freeport

Jakarta, Gatra.com - Tsingshan Holding Group, perusahaan asal Cina, berencana menggandeng PT Freeport Indonesia (PTFI) bangun smelter atau pabrik pemurnian mineral. Smelter akan dibangun di kawasan industri Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.

Dalam waktu dekat, menurut Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, keduanya akan meneken kesepakatan kerja sama pembangunan smelter. Itu artinya Tsingshan mulai ekspansi bisnis ke pemurnian tembaga.

Walau kerja sama kedua perusahaan tadi sudah ‘dikunci’ oleh Menko Luhut, toh Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID, masih maju mundur. Orias belum bisa memastikan bersedia kerjasama dengan Tsingshan.

Dia juga masih bingung, melanjutkan bangun smelter di Gresik atau buat pabrik pemurnian baru di Weda Bay. MIND ID sendiri memiliki saham mayoritas di PTFI, sejak pemerintah berhasil caplok saham Freeport McMoran.

Menurut Orias, lokasi smelter masih bisa berubah. Belum tentu dibangun di kawasan Weda Bay. "Ini kita melakukan pembahasan keputusan apakah akan di Halmahera atau melanjutkan yang di Gresik, itu belum diambil,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (31/03).

Pembangunan smelter di Gresik membutuhkan biaya sekitar USD2,6 - 3 miliar. Sementara jika dibangun di Weda Bay, estimasinya sekitar USD2,5 miliar. Luhut mengatakan, bahwa Tsingshan siap mengambil porsi 92,5% dalam urusan pembiayaan smelter. Sisanya diambil oleh PTFI, kalau sepakat.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Jonathan Handoyo, jika Tsingshan bekerjasama dengan PTFI bangun smelter, bukan tidak mungkin Tsingshan juga akan menguasai tambang-tambang PTFI nantinya.

“Tsingshan pasti dia akan bicara ke Freeport, tanahmu sudah kamu miliki atau masih punya Indonesia. Belum tentu dibeli sama Freeport semua tambang-tambang itu. Bisa jadi dia (Tsingshan) mau beli juga tambangnya, kalau dia ada kesempatan beli tambang,” ujarnya kepada GATRA, Selasa (30/03).

Jonathan menilai, Tsingshan sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan mineral Freeport. Menurut Jonathan, bagi Tsinghsan, secara bisnis lebih menggiurkan jika bisa menguasai tambang. “Kalau sudah kejar tambangnya, dia tenang. Loe mau apa, tambang guwe yang punya kok. Mau masak sendiri bisa, mau jual ke luar negeri bisa,” ujarnya.

Kerjasama Tsingshan dan PTFI untuk membangun smelter, bagi Jonathan, ibarat dua perusahaan berilmu tinggi yang sedang bergabung. “Ini bergabungnya dua raksasa yang mempunyai ilmu tinggi. Jadi raksasa kaya yang bekerjasama untuk mengembangkan bisnis di Indonesia,” katanya.

2246