Solo, Gatra.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mewanti-wanti agar para guru tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) dalam simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab kedisiplinan para guru ini menjadi kunci agar nantinya pelaksanaan PTM di bulan Juli bisa berlangsung dengan baik.
Hal ini dikatakan oleh Gibran pada Rabu (31/3) di Balai Kota Solo. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan bagi para guru saat menjalani simulasi PTM. Dirinya juga tak segan menegur guru yang tak menggunakan masker.
”Kemarin waktu mendampingi Pak Gub (Ganjar Pranowo) saya dapati ada guru yang nggak pakai masker saat di ruang guru atau saat mengajar. Langsung saya tegur,” katanya.
Menurutnya guru menjadi kunci kesuksesan simulasi PTM ini. Sebab guru menjadi sosok yang dicontoh murid-murid saat di sekolah. Ia akan memberikan peringatan tegas, termasuk memberikan sanksi ketika ada guru yang kedapatan tak taat prokes.
”Ada, pokoknya ada (sanksi). Sudah saya laporkan ke dinas,” katanya.
Dia mengatakan saat ini hampir semua guru sudah divaksin. Sehingga para guru harus benar-benar berhati-hati.
Saat ditanya terkait munculnya klaster baru dari lembaga pendidikan pesantren, Gibran mengatakan Pemkot Solo telah menangani kasus ini. Pondok pesantren tersebut sudah diisolasi dan santri yang positif dibawa ke Donohudan. Lalu, saat ditanya akankan meninjau kembali kebijakan PTM, ia menyatakan akan lanjut terus.
”Nggak masalah, kita tetap berhati-hati, tidak terburu-buru. Saat ini yang paling penting semua guru sudah divaksin,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih menekankan agar seluruh masyarakat tidak abai dengan protokol kesehatan. Sebab vaksinasi belum menjamin sepenuhnya seseorang tidak tertular Covid-19.
”Kalau semua ngoyak-ngoyak (mendesak) untuk vaksin, tapi protokol kesehatan abai ya sama saja. Justru prokesnya yang lebih penting,” katanya.