Palembang, Gatra.com - Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang belum juga berakhir, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mencatat kinerja positif. Hal tersebut terlihat dari laporan kinerjanya yang tercatat baik pada 2020. Bahkan, pendapatan perseroan tersebut mencapai Rp 1,72 triliun.
Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Jobi Triananda Hasjim, mengatakan Semen Baturaja pun mampu meningkatkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar Rp 416 miliar. Jumlah penambahan tersebut meningkat dua persen dibanding 2019 lalu.
“Alhamdulillah, kinerja perusahaan pada 2020 menunjukkan angka yang positif. Kami (Semen Baturaja) mampu bertahan di tengah pandemi ini dan mengeluarkan kebijakan efisiensi yang cukup maksimal, sehingga kinerja perusahaan tidak turun,” ujarnya, Rabu (31/3).
Menurutnya, dalam kondisi saat ini juga Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya guna memperbaiki kondisi perekonomian di segala lini. Pada 2020 lalu pun menjadi tantangan terberat bagi seluruh pelaku industri.
Dibeberkannya, untuk industri semen sendiri kondisi pasar yang sudah oversupply sejak 2019 lalu makin tertekan dengan adanya pandemi corona, sehingga secara nasional demand mengalami penurunan hingga 10,7 persen yoy.
“Jadi, memang menghadapi situasi ini perseroan sigap dengan berbagai inisiatif strategis. Mulai dari efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi, serta penataan distributor,” katanya.
Bukan itu saja, lanjutnya, strategi lainnya dengan mendorong upaya peningkatan pendapatan melalui penjualan white clay. Hasilnya, perseroan mampu menekan harga pokok secara signifikan dan juga memaksimalkan pendapatan dan EBITDA.
Sedangkan untuk Cash From Operation (CFO), sambungnya, perseroan berhasil membukukan senilai Rp 393 miliar pada akhir 2020.
“Atas pencapaian kinerja yang positif pada 2020, manajemen perseroan makin optimistis kinerja perseroan di 2021 ini akan jauh lebih baik seiring adanya upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional dari pemerintah yang diharap mampu mendorong pertumbuhan pada sektor infrastruktur yang menjadi sektor utama penyerap semen,” katanya.