Kendal, Gatra.com – Gol PSIS Semarang yang diciptakan Riyan Ardiansyah pada menit akhir mengandaskan mimpi Arema Malang di Piala Menpora.
Pertandingan yang digelar di Stadion Manahan Solo, pada Selasa malam (30/3), membawa Laskar Mahesa Jenar sebagai tim produktif dan mengakhiri pertarungan di Group A sebagai pemuncak klasemen.
PSIS Semarang yang sebelumnya tidak begitu diperhitungkan, rata-rata mencetak 3 gol dalam setiap pertandingan di group A Piala Menpora.
Meskipun sempat tertinggal pada menit ke-9, namun di penghujung babak pertama, PSIS berhasil menyamakan kedudukan lewat Komarudin yang berhasil memanfaatkan kemelut di kotak penalti Arema FC.
Di babak ke dua, PSIS berhasil menahan gempuran bertubi-tubi dari Singo Edan dan berhasil mempertahankan kedudukan 2-3. Kemenangan pun menjadi milik Laskar Mahesa Jenar.
Gol PSIS di babak kedua tercipta dari Pratama Arhan di menit ke-62 dan Riyan Ardiansyah pada menit ke-89. Sedang satu gol Singo Edan tercipta dari sepakan kaki Dedik Setiawan yang berhasil mengecoh Jandia Eka dari kotak pinalti.
Pelatih PSIS, Dragan Djunakovic, mengatakan, melawan Arema merupakan pertandingan sulit seperti yang pernah disampaikan kemarin. Arema adalah tim yang bagus.
"Pemain saya sebetulnya tidak siap bermain dalam tempo 8 sampai 10 dalam tiga pertandingan karena kondisi fisik yang kurang bagus," katanya.
Tetapi pada situasi sekarang, Dragan Djunakovic mengaku bahagia karena bisa memberi kesempatan bermain kepada pemain-pemain muda. "Tim ini [PSIS] penuh dengan spirit. Saya sangat mencintai tim ini," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Arema Malang, Kuncoro, mengatakan, di awal pertandingan timnya sudah menguasai jalannya laga, namun karena kesalahan yang dibuat sendiri oleh anak asuhnya, menyebabkan PSIS berhasil menyamakan kedudukan di babak pertama.
"Kesalahan-kesalahan ini nantinya akan kita perbaiki," ucapnya.
Klasemen akhir di Group A, PSIS berada di puncak klasemen dengan mengantongi 7 poin dan disusul Barito Putera yang sama-sama lolos dengan 5 poin. Sementara, Persikabo dan Arema Malang harus bersiap-siap lebih fokus ke liga 1.