Sukoharjo, Gatra.com- Tembok PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang berada di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, jebol. Kondisi itu membuat warga yang berada di Dusun Ngrapah dan Dusun Tawang, Desa Gupit, Kecamatan Nguter resah lantaran diduga adanya kebocoran limbah dari lubang tembok itu.
Dari pantauan di lokasi, tembok yang jebol berada di dua titik. Yakni pagar sebelah barat daya yang masuk wilayah Dukuh Tawang, Desa Gupit, dan tembok sebelah selatan masuk di Dukuh Ngrapah, Desa Gupit, Kecamatan Nguter. Lokasi jebolnya tembok, hanya 100 sampai 200 meter dari pemukiman warga.
"Yang di Ngrapah Pondasinya jebol, ada yang temboknya setinggi 3 meteran miring. Lalu yang di Tawang jebol sekitar 25 meter," kata Herman aktifis Desa Gupit saat ditemui di lokasi jebolnya tembok di Dusun Ngrapah, Selasa (30/3).
Tembok yang jebol itu terjadi sejak beberapa waktu lalu. Dari jebolan tembok itu mengalir air dari dalam lokasi pabrik ke aliran sungai. Herman menduga, air yang mengalir adalah air limbah dari dalam pabrik. Pasalnya warna yang muncul dari aliran air tersebut selalu berubah-ubah. Bahkan terdapat endapan lumpur yang menyerupai karat.
"Dugaan kita air limbah, bukan air hujan yang masuk ke aliran sungai. Tadi pagi warnanya hitam (air yang diduga limbah)," ujarnya.
Lantaran tidak kuat menahan bau limbah tersebut, warga kemudian memukul kentongan secara bersautan. Hal itu untuk memberi tanda kepada perusahaan bahwa warga mencium bau limbah.
Bau limbah tersebut mulai tercium tajam dari jarak 500 meter. Bahkan, terkadang bau itu tercium hingga radius puluhan kilometer, tergantung dari arah angin.
Sementara itu dari hasil pengukuran zat padat terlarut atau Total Dissolved Solids (TDS) yang dilakukan Herman menggunakan TDS meter di titik pagar jebol sebelah selatan, suhu 30p dengan TDS 554. Sedangkan di titik pagar jebol sebelah barat daya, suhu 31,5p dengan TDS 2299.
"Sejak saya kecil, air sungai kotor ya sejak adanya pabrik ini," katanya.
Terpisah, General Manajer PT RUM Haryo Ngadiyono saat dikonfirmasi terkait tindak lanjut jebolnya tembok pagar pabrik itu belum memberikan jawaban. Saat dikonfirmasi kebersediaanya untuk wawancara belum menjawab.