Jambi, Gatra.com - Perang terhadap money politic mulai digencarkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jambi dalam tahapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pemilihan Gubernur Jambi.

Memetakan TPS rawan, memaksimalkan fungsi pengawasan partisipatif masyarakat adalah salah satu upaya Bawaslu melawan money politic yang berpotensi muncul ke permukaan dalam PSU.

"Kami dari Bawaslu punya strategi bagaimana melakukan upaya pencegahan dan pengawasan," kata Anggota Bawaslu Provinsi Jambi Afrizal kepada Gatra.com, Selasa (30/3).

Afrizal menjelaskan, pencegahan dimulai dengan memetakan potensi kerawanan, misalnya pemetaan TPS rawan. "Kategori rawan itu beragam, misalnya terkait pelanggaran dalam pemilihan termasuk money politic, ini salah satu strategi kita dalam upaya pencegahan," jelasnya.

Dilanjutkannya, bentuk pencegahan lainnya adalah dengan sosialisasi mengingatkan para paslon, KPU, serta masyarakat luas dengan sarana yang memungkinkan sampai ke masyarakat.

"Ini yang kami lakukan, banyak hal lain dengan memaksimalkan pengawasan partisipatif, kemudian dengan menggerakkan pengawasan hingga tingkat TPS. Nanti kalau perlu kita akan kordinasi dengan kawan-kawan di Bawaslu Kabupaten/kota untuk melibatkan pengawas TPS yang telah berakhir masa kerjanya kemarin untuk aktif sebagai bagian dari Bawaslu atau pengawasan partisipatif dari masyarakat" ucapnya.

Anggota Bawaslu Provinsi Jambi, Afrizal (kanan) saat bersama Ketua Bawaslu RI Abhan dalam sebuah kesempatan, mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi melawan money politic.