Jakarta, Gatra.com- PT Tirta Fresindo Jaya, perusahaan air minum dalam kemasan dengan merek Le Minerale mengajak semua individu untuk menjadi inspirasi dalam melakukan pilah sampah dan daur ulang. "Mulai dengan memilah sampah berdasarkan tipenya yaitu sampah organik, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah residual," kata Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya, Ronald Atmadja dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/3).
Ini merupakan bagian dari gerakan daur ulang global yang dideklarasikan sebagai Global Recyling Day dimana gerakan yang jatuh setiap tanggal 18 Maret ini memasuki tahun keempat. Aktivktasnya adalah mengajak masyarakat dunia untuk berperan aktif dalam kegiatan daur ulang.
Tema yang diangkat pada Global Recycling Day 2021 adalah #RecyclingHeroes. Dimana dimaksudkan untuk memberikan pengakuan kepada individu, masyarakat, tempat, dan aktivitas yang menunjukkan bagaimana daur ulang memberikan kontribusi kepada pelestarian lingkungan untuk masa depan bumi yang lebih baik.
Ronald menambahkan, sebagai salah satu produsen air minum yang menggunakan bahan baku plastik jenis PET, Le Minerale memiliki komitmen bersama Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) untuk mengelola sampah plastik melalui program Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional.
Selain mengurangi pemakaian plastik, pemilihan jenis plastik yang tepat sangat penting. Hal ini agar setelah digunakan plastik tersebut masih dapat bermanfaat dan tidak menjadi sekadar timbunan sampah yang membebani bumi.
Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Platik Indonesia (ADUPI), Christine Halim mengatakan peran individu, rumah tangga, dan masyarakat merupakan ujung tombak dalam mengurangi sampah plastik yang membebani lingkungan.
Daur ulang memang menjadi solusi utama. Upaya mengelola plastik bekas pakai untuk digunakan kembali atau menjadi bahan yang bermanfaat ini makin marak digaungkan bahkan menjadi sebuah gerakan global.
“Nilai jual galon plastik PET bekas pakai termasuk tinggi mengingat manfaat daur ulangnya yang juga tinggi. Plastik jenis ini banyak di daur ulang menjadi produk bermanfaat seperti polyester, dakron sintetis, geotextile, bantal, baju musim dingin, kancing, dan lainnya,” paparnya
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, SH., M.Sc, masalah penanganan dan pengelolaan sampah tidak dapat dilakukan hanya oleh satu pihak atau pun satu pendekatan saja. “Diperlukan komitmen dari semua pihak terkait," ujarnya.
Untuk itu, KLHK sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan swasta dalam menunjang sirkular ekonomi. "Kerja sama berbagai pihak dalam membantu mengatasi permasalahan sampah ini terlebih yang bisa menggerakan ekonomi sirkular nasional,” tandasnya.