Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, ada tiga program yang sedang digarap kementeriannya, yaitu hibah desain, inkubasi, dan aksi selaras sinergi (aksilirasi). Menurutnya, adanya program hibah desain dapat membantu pemasaran UMKM. Dia mencontohkan gudeg yang enak, tapi jika kemasannya kurang menarik akan mengurangi nilainya.
"Content is king, packaging is queen," jelasnya dalam launching Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia pada Selasa (30/3).
Lebih lanjut Sandi menyebutkan pentingnya inkubasi. Dia berpendapat, seseorang tidak bisa sukses tanpa pelatihan, pendampingan, dan pembiayaan. "Saya jadi pengusaha dari nol juga. Saya beruntung karena memiliki mentor saat proses inkubasi," katanya.
Adapun program aksilirasi (aksi selaras sinergi) dirancang untuk melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan yang dialami Indonesia.
Dalam mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi, Kemenparekraf menggencarkan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. CHSE merupakan singkatan dari cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), security (keselamatan), dan environmental sustainability (kelestarian lingkungan).
Dia berharap adanya sertifikasi CHSE dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, mengembalikan rasa aman dan nyaman saat berpariwisata serta menikmati produk ekonomi kreatif. Sandi optimis industri parekraf bisa terakselerasi di tengah pandemi. "Bukan hanya memenuhi CHSE, tapi juga mengadopsi digital economy," kata Sandi.
Selain itu, Kemenparekraf juga sedang fokus mempromosikan kopi sebagai budaya Indonesia. Sandi menilai Indonesia memiliki potensi kopi yang luar biasa. Namun justru hanya menempati posisi keempat produsen kopi dunia.
"Kopi Brazil dan Vietnam lebih dikenal, padahal kita kan punya kekayaan kopi yang luar biasa. Kopi Gayo, Kopi Sidikalang, Kopi Toraja, Kopi Bajawa, dan masih banyak lagi," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Sandiaga Uno sekaligus meresmikan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia (PK2GI) Universitas Gadjah Mada. Dia berharap adanya PK2GI dapat membantu Kemenparekraf dalam perumusan kebijakan.
"Keliling Jogja menaiki kuda. Nikmati kuliner beraneka rasa. Semangat para generasi muda. Teman UGM kita bangun bangsa," pungkas Sandi dengan pantun.