Karanganyar, Gatra.com - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Karanganyar ditemukan meninggal dunia di Perairan Pangke, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Kini, pihak keluarga di rumah duka Dusun Bakaran Desa Sukosari Kecamatan Jumantono sedang menunggu pemulangan korban bernama Supriyono (40).
Tubuh tak bernyawa Supriyono alias Ronggo teridentifikasi dari kartu identitasnya. Ia merupakan salah satu korban tewas kecelakaan kapal yang mengangkut dirinya dan rombongan di rute Malaysia-Tanjungbalai Karimun.
Ditemui di rumah duka, Triyono, adik kandung korban menceritakan identitas korban tewas dipastikan kakaknya. Tubuhnya ditemukan awak kapal lain pada Senin (29/3). Istri korban pada Minggu (28/3) mendapat informasi bahwa kapal yang mengangkut suaminya mengalami kecelakaan di Perairan Karimun. Saat itu, ia belum mengetahui nasib suaminya. Usai mendapat kabar tersebut dari kakak iparnya, Triyono menghubungi keluarga yang tinggal di wilayah Tanjung Balai. Meski mereka membenarkannya, namun belum ada titik terang mengenai keberadaan korban.
"Baru pada Senin kemarin ada kepastian kakak saya (Supriyono) meninggal dunia. Korban kecelakaan di laut," katanya.
Setahu dirinya, Supriyono berangkat ke Malaysia via pesawat terbang. Ia kurang paham bagaimana ia akhirnya menaiki kapal laut hingga berakhir tragis. Diceritakannya, Supriyono memang perantau. Ia bekerja di Negeri Jiran sebagai buruh konstruksi bangunan sejak tahun 2000. Sejak saat itu, ia pulang ke kampung halaman hanya sekali atau dua kali setahun. Setelah menikah, Supriyono dikaruniai tiga orang anak.
"Saya sendiri yang mengantarnya ke Bandara Kulonprogo (NYIA). Setahu saya, ia langsung ke Malaysia. Saya enggak berpikiran transit dulu kemana," lanjutnya.
Korban pulang kampung pada pertengahan 2020 karena job sepi akibat pandemi Covid-19. Tak lama kemarin, ia baru dapat orderan lagi. "Dua pekan lalu saya antar ke bandara," katanya.
Kini, keluarga masih berkomunikasi dengan otoritas pemulangan jenazah ke kampung halaman. Di rumah duka sudah dipersiapkan pemakamannya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM (Disdagnakerkop & UMKM) Karanganyar, Martadi mengatakan, korban tidak tercatat dalam database dinas. Pihaknya menduga korban berangkat melalui jalur tidak resmi. Kemungkinan lain masih didalami.
"TKI tewas asal Jumantono itu kita buka datanya tidak ada, jadi dia tidak lewat dinas. Ya kemungkinan ilegal. Atau ada kemungkinan lain, makanya ini akan kita cek," ujarnya.
Martadi menyebut, kemungkinan lain tersebut yakni korban mendaftar melalui Disnaker di daerah lain.